banner 970x250

Mahasiswa Upi Berhasil Siapkan Prosedur Penyimpanan Vaksin Bagi Industri Pergudangan di Jawa Barat

Tanggal 4 Maret 2024 menjadi hari pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Hak Cipta oleh Davin Arkan Admokoputra, mahaisswa Teknik Logistik UPI dalam rangka menyiapkan prosedur penyimpanan vaksin bagi industri pergudangan di Jawa Barat.

Davin Arkan Admokoputra yang lebih sering disapa Davin bersama rekannya yaitu Ahmad Reza dan Anim Muslim, telah berhasil menyusun Standard Operational Procedures (SOP) bagi industri pergudangan, khususnya vaksin.

Penyusunan SOP ini bernagkat dari root cause analysis, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Root Cause Analysis dari Inoptimasi Penyimpanan yang Disebabkan oleh 4 Faktor Utama dan 2 Faktor Sampingan Pergudangan

Analisis akar masalah menemukan bahwa ada 2 faktor utama yang menentukan hasil, yaitu Quality Control and Assurance (QCA) dan zero-waste vaksin.

Masing-masing faktor ini memiliki 4 variabel yang mempengaruhi situasi secara berbeda.

Status quo QCA di salah satu perusahaan pergudangan, sangat buruk dalam hal penerapannya. Kontrol lingkungan untuk faktor ini adalah satu-satunya aspek, yang memiliki ukuran yang baik untuk dipertahankan.

Alat-alat fasilitas seperti pembuangan udara, bantalan isolasi, sistem pemantauan suhu telah berhasil mencegah perubahan suhu di ruang penyimpanan (di luar peralatan rantai dingin) dan melacak kemampuan rantai dingin untuk menyimpan pada kondisi yang diinginkan.

Metode, dalam hal ini Standar Operasi (SOP), tidak berbahaya dengan kepatuhan keselamatan. Selain itu, SOP dikeluarkan masing-masing oleh Pria dan Peralatan.

SOP mengacu pada standarisasi operasi yang diperlukan untuk melakukan tindakan tertentu untuk dan terhadap objek yang diminati di dalam area penyimpanan.

Manusia adalah subjek yang diulangi untuk melakukan dengan metode tertentu, sementara Peralatan Keselamatan adalah objek yang diperlukan untuk digunakan dalam kondisi yang diberikan kepada Manusia.

Baca Juga  Atalia Praratya, Bunda Literasi Jawa Barat yang Layak Dicontoh

Meskipun demikian, keduanya terlihat telah selesai dilakukan, sehingga mengakibatkan kegagalan untuk mematuhi SOP yang (mungkin) sudah ada dan diterapkan.

Kami prihatin dengan situasi ini karena kurangnya pengetahuan tentang SOP, merupakan kesalahan fatal untuk setiap tindakan terutama untuk bahan berisiko tinggi/rentan seperti vaksin.

Penting untuk merestrukturisasi kecelakaan yang terjadi saat ini, dengan mengusulkan SOP baru yang dapat memberikan informasi yang relevan dan jelas serta cukup sederhana untuk diikuti oleh pihak internal dan eksternal.

Informasi ini akan memberikan pedoman keselamatan dasar serta praktik-praktik utama, yang harus dilakukan jika kualitas vaksin menurun.

Pedoman ini juga akan menyediakan 2 dokumen untuk melacak perubahan suhu bersama dengan instruksi, untuk menghadapi situasi tersebut dan untuk mendata pengunjung eksternal dengan kepatuhan mereka terhadap langkah-langkah keamanan yang diberikan dalam pedoman.

Penemuan kedua, sejumlah besar vaksin yang sudah kedaluwarsa, cukup mengkhawatirkan karena menimbulkan keraguan akan keefektifan sistem manajemen penyimpanan.

Kehadiran berbagai merek vaksinasi yang sudah lama menunjukkan, bahwa ini bukanlah kejadian yang unik. Salah satu kesulitan yang signifikan dalam mengenali vaksin yang kedaluwarsa, adalah tidak adanya indikasi yang jelas mengenai tanggal kedaluwarsanya.

Ketidakjelasan ini membuat pembedaan antara vaksin yang sudah kedaluwarsa dan yang masih berlaku menjadi sulit, sehingga berpotensi menimbulkan salah identifikasi dan bahaya kontaminasi.

Fitur lain yang mengkhawatirkan dari skenario ini adalah bahwa vaksin yang sudah tidak layak pakai disimpan di luar penyimpanan rantai dingin.

Hal ini menyiratkan bahwa vaksin-vaksin tersebut lebih rentan terhadap variasi suhu dan kondisi eksternal lainnya, yang dapat membatasi kemanjurannya lebih jauh lagi. Selain itu, vaksin yang sudah kedaluwarsa tidak disimpan dengan baik dan tidak rapi, sehingga meningkatkan bahaya infeksi.

Baca Juga  UPI Masuk Lima Besar Capaian IKU Kategori Liga PTN Badan Hukum Tahun 2024

Cara yang paling efektif untuk mengurangi bahaya ini adalah dengan mendaur ulang vaksinasi yang sudah kedaluwarsa.

Namun, perusahaan yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan distribusi vaksin, mengatakan bahwa mereka hanya mengangkut vaksinasi ke fasilitas daur ulang di Jakarta.

Masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah dari vaksin yang sudah tidak terpakai, dan sebuah dokumen tinjauan dapat ditawarkan sebagai referensi untuk menyelidiki praktik-praktik vaksin tanpa limbah.

Selain dokumen tinjauan, dokumen tinjauan mitigasi yang membahas masalah kelebihan stok dan pengecekan stok mungkin berguna.

Dokumen ini dapat memberikan saran tentang cara menghindari kelebihan stok vaksin dan cara melakukan pemeriksaan stok secara rutin untuk menjamin bahwa semua vaksin masih valid.

Bahaya yang terkait dengan penyimpanan vaksin yang sudah lama dapat dikurangi secara signifikan, dengan mengikuti langkah-langkah ini, dan efektivitas sistem penyimpanan vaksin secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

(Penulis: Vina Dwiyanti)