banner 970x250

Jelang Idul Fitri 2024, Sarana dan Prasarana Transportasi di Jabar Siap Layani Para Pemudik

Kota Bandung, BriliaNews.com – Menjelang hari raya Idul Fitri, masyarakat tidak perlu khawatir untuk kebutuhan transportasi maupun bahan pokok.

Pasalnya, baik transportasi, infrastruktur, maupun ketersediaan bahan pokok di Jawa Barat, dipastikan aman hingga hari raya Idul Fitri.

Hal itu mengemuka pada acara Bewara Jawa Barat (Beja) di Gedung Sate kota Bandung, Selasa (2/4/2024).

Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat, Agus Didik Suseno mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan para penyedia pengusaha transportasi, dalam menyiapkan armada guna melayani masyarakat yang akan mudik dan balik lebaran dengan angkutan umum.

“Di Jabar jumlah armada yang disiapkan sebanyak 2.084 bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dengan kapasitas 114.620 penumpang. Sedangkan bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) disiapkan 1.907 unit dengan kapasitas 104.885 penumpang, sehingga total kapasitas penumpang 219.505 orang,” tuturnya.

Agus mengatakan, Dishub Jabar kolaborasi dengan Dishub Kabupaten/ kota, sejak Januari juga sudah melakukan ram check kendaraan angkutan umum agar kendaraan yang dioperasikan laik jalan.

Ram check dilakukan kepada seluruh armada di Jabar, baik bus AKAP, AKDP, pariwisata, dan juga kendaraan lainnya.

“Hasilnya diinput di aplikasi Mitra Darat dan disana bisa dicek berapa kendaraan yang sudah di ram check per hari per tahun sampai dengan hari ini,” ungkap Agus.

Sedangkan untuk kereta api, ada 20 rute perjalanan di Jabar, yang perharinya dapat mengangkut 738.120 penumpang. Dua bandara di Jawa Barat juga disiapkan dengan 81 flight, yang mampu mengangkut 11.271 penumpang per hari.

“Secara kapasitas armada, khususnya transportasi yang berbasis jalan dan kereta api kapasitasnya memenuhi, sekalipun untuk tanggal-tanggal dimana angka potensi mudiknya paling tinggi,” ungkapnya.

Namun demikian, dikatakan Agus dari hasil survei diketahui para pemudik di Jawa Barat lebih banyak memilih sepeda motor sebagai moda transportasinya, dengan jumlah responden 5,5 juta orang atau 24,02 persen.

Baca Juga  Ini Aturan Baru Naik KA, Berlaku Mulai 5 April 2022

Kemudian mobil pribadi 4,5 juta atau 19,8 persen, kereta api antar kota sebesar 4,2 juta atau 18,63 persen, menggunakan bus atau kendaraan umum 3,8 juta atau 16,66 persen, dan mobil sewa 2,1 juta responden atau 9,13 persen.

Dishub Jabar sendiri menghimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan jarak jauh, tidak menggunakan kendaraan roda dua tetapi gunakan angkutan umum yang ada.

“Kalaupun menggunakan kendaraan roda dua, disarankan berangkat pada pagi hari, jangan siang atau sore hari. Karena, menurut pengamatan BMKG masih akan ada potensi rawan cuaca,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait kondisi infrastruktur jalan di Jawa Barat, Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan DBMPR Jabar Iwan Suwanagiri mengungkapkan, jalan-jalan khususnya yang digunakan untuk arus mudik dan arus balik sudah siap digunakan.

Iwan mengatakan, jalan di Jawa Barat terbagi tiga, yaitu jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten kota.

Jalan nasional yang ada di Jabar sepanjang 1.775,01 km dengan kemantapan 97 persen, jalan kota kabupaten 21.759,4 km dengan kemantapan jalan 81,58 persen, dan jalan provinsi 2.362,18 km dengan kemantapan 83,9 persen atau sepanjang 1981,8 km dalam kondisi mantap.

“Dan sisanya 380,3 km dalam kondisi tidak mantap, antara lain di Jalan Parung Panjang-Bunar, Jalan Cikadu, dan Jalan Jampang Tengah di Sukabumi. Namun jalan-jalan tersebut bukan sebagai jalur mudik ataupun jalur balik untuk lebaran tahun ini,” tuturnya.

Ada juga titik yang menjadi perhatian khusus, dimana titik itu sebagai jalan arus mudik utama, alternatif utama dan jalan menuju pariwisata, diantaranya untuk jalur lintas utara, dari Jalan Jatibarang-Karangampel, dan kondisi saat ini baik.

“Dan untuk jalan alternatif lintas utara, dari Sadang, Subang, Cikamurang, Cijelag, dan menuju arah Indramayu, itu juga dalan kondisi mantap,” ungkap Iwan.

Sedangkan jalur alternatif untuk jalur wisata, diantaranya ruas Jalan Bandung-Lembang, dan Bandung-Banjaran-Pangalengan, dan juga di jalur selatan ruas Pangalengan-Sukarame sampai ke Ranca Buaya, dan Garut-Cikajang-Pamempeuk, saat ini jalur-jalur tersebut sudah siap dilalui oleh pemudik.

Baca Juga  Reaktivasi Jalur Kereta Cibatu-Garut Kembangkan Potensi Wisata Kota Dodol

“Dan untuk jalan berlubang, dipastikan pada H-5 Lebaran sudah selesai ditambal,” tegasnya.

Sementara itu terkait ketersediaan bahan pangan pokok, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar Nenny Fasyaini mengatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan lebaran.

Nenny mengatakan, dari sembilan bahan pangan pokok strategis di Jabar, prognosa kita ada defisit di kedelai, bawang merah, cabe rawit dan minyak goreng.

Akan tetapi, dari neraca perhitungan berdasarkan kondisi di lapangan, kebutuhan sembilan bahan pokok strategis tidak ada yang deifisit, sudah terpenuhi semua.

“Kenapa bisa berbeda, itu dikarenakan kita melakukan penyaluran dari posisi yang surplus ke posisi yang kurang, sehingga didapatkan seluruh daerah kondisinya aman untuk memenuhi kebutuhan menjelang hari besar keagamaan Idul Fitri,” jelasnya.

Untuk beras, kemarin ada kelangkaan akibat musim tanam yang mundur karena el nino, sehingga masa panen juga ikut mundur.

Namun demikian, sekarang sudah mulai panen, walaupun belum puncaknya, sehingga ketersediaan beras sudah mulai banyak di pasaran.

Dan untuk antisipasi tambah Nenny, Bulog menyiapkan beras melalui program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan dan bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional melalui cadangan pangan pemerintah pusat. Untuk Jabar dialokasikan kepada 4,4 juta keluarga penerima manfaat
selama Januari-Maret dan rencananya akan dilanjutkan di April-Juni.

“Jadi untuk ketersediaan bahan pangan pokok strategis, dalam kondisi aman,” tutupnya.

Pewarta : Adi
Editor       : Afrida