banner 970x250

Presiden Jokowi Perintahkan Respons Cepat Atasi Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat

Kab. Konawe, BriliaNews.com – Presiden RI Joko Widodo mengambil langkah-langkah proaktif, menyusul terjadinya banjir lahar dingin di Provinsi Sumatra Barat.

Presiden mengatakan ia telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

“Saya mengikuti terus dengan saksama perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Dan saya telah memerintahkan Kepala BNPB untuk langsung ke sana dan sudah sampai ke sana,” kata Presiden Jokowi di Konawe Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

Presiden juga menyampaikan keinginannya untuk segera mengunjungi Sumatra Barat, guna melihat langsung respons yang diberikan dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.

Baca Juga  Pedagang Pasar di Cirebon Terima BLT dan Bantuan Modal Usaha dari Presiden

Namun, kunjungan tersebut masih perlu dijadwalkan mengingat kondisi infrastruktur yang terpengaruh oleh bencana, termasuk beberapa jalan yang terdampak longsor.

“Saya juga ingin ke sana tapi masih mengatur waktu karena disana kondisi jalannnya banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata. Kalau waktunya sudah memungkinkan, saya akan berkunjung ke Sumatra Barat dalam rangka memberikan bantuan dan memberikan solusi bagi yang terdampak,” jelas Presiden.

Untuk diketahui, banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/05) malam. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi. Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Baca Juga  Len Industri Akan Bangun Industri Radar Nasional

Berdasarkan keterangan BNPB per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

Editor  : Afrida