banner 970x250

Bio Farma Ingatkan Pentingnya Jamaah Lakukan Vaksinasi Sebelum Berangkat Ibadah Haji dan Umrah

Surabaya, BriliaNews.com – Vaksinasi direkomendasikan bagi pelancong yang akan keluar negeri, termasuk jamaah haji dan umrah.

Vaksinasi akan sangat bermanfaat untuk memunculkan imunitas baru dan melindungi tubuh dari penyakit yang mudah menular antar manusia, terutama di daerah yang padat manusia seperti di Tanah Suci Mekkah.

Hal itu diungkapkan Product Manager Bio Farma, dr Asep Irham Fattahul Quran pada Talkshow Sehat di Tanah Suci dalam rangkaian Surabaya Haji Umrah Expo 2024 di Surabaya, Minggu (9/6/2024).

Dalam talkshow yang berlangsung dari tanggal 5-9 Juni 2024 tersebut dr Asep Irham mengatakan, perlindungan diri ini penting, terutama pada jamaah usia lansia dengan kualitas daya tahan tubuh yang mulai menurun.

“Sangat di rekomendasikan, bahkan diwajibkan kepada orang yang sudah lansia, karena kita tak sadar bahwa penyakit bisa menular ke orang-orang terdekat di rumah,” tuturnya.

Di Indonesia sendiri paparan penyakit lebih terkendali bila dibandingkan dengan di tanah suci atau di luar negeri lainnya, karena bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara.

Baca Juga  Jabar-Top Karir Indonesia Luncurkan Portal jabarjawara.id

Menurut dr Asep Irham proses pembangunan imunitas yang dilakukan tubuh pasca melakukan vaksinasi, berada pada rentang waktu dua sampai tiga minggu setelah vaksin disuntikkan.

Oleh karena itu, masyarakat yang akan berangkat keluar negeri termasuk yang akan melaksanakan ibadah haji atau umroh, direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi minimal dua minggu sebelum keberangkatan.

Diakuinya, vaksinasi memiliki efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi, namun pada umumnya dampak dari imunisasi tergolong ringan dan dapat pulih setelah beberapa saat.

“Sepeti halnya demam, bengkak di area suntikan, gatal dan lain sebagainya. Hal tersebut wajar, karena pada saat efek samping itu terjadi, anti bodi di dalam tubuh tengah beradaptasi dengan vaksin yang telah masuk ke tubuh,” jelas dr. Asep.

Ia menerangkan dua vaksinasi berbeda dapat dilakukan dalam satu sesi, untuk memberikan proteksi lebih.

“Sebagai contoh, jamaah calon haji dapat melakukan vaksinasi flu dan meningitis sebelum berangkat, agar tidak terpapar selama ibadah haji atau umrah,” tutur dr. Asep.

Vaksinasi meningitis, diingatkannya cukup penting diberikan kepada jamaah calon haji sebelum berangkat ke tanah suci.

Baca Juga  DPRD Jabar Dorong Wujudkan Megu Cilik HEBAT

Sebab, dilaporkan kasus Meningitis Meningokokus sering terjadi di Arab Saudi.

Pada tahun 2002-2011, terkonfirmasi 184 kasus Meningitis Meningokokus (hanya 9% berasal dari jamaah haji dan umrah) yang dominan disebabkan oleh serogroup W135.

Akan tetapi, pada tahun 2012-2019 dilaporkan 44 kasus konfirmasi yang seluruhnya merupakan warga negara Arab Saudi.

Berdasarkan hasil penelitian dan survei rutin selama periode
1993-2003, karier meningitis meningokokus ditemukan pada jemaah haji Indonesia, sekitar 0,3%-11% dengan serogroup A, B, C, dan W135.

“Namun sejak diberlakukan vaksinasi meningitis bagi jemaah haji, umroh, TKI pada tahun 2010, belum ada lagi laporan kasus konfirmasi penyakit Meningitis Meningokokus pada warga Indonesia,” pungkasnya.

Pewarta : Adi
Editor       : Afrida