banner 970x250

DPRD Jabar: Industri Kulit Garut Harus Diimbangi dengan Pengolahan Limbah yang Baik

Foto : Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Lina Ruslinawati

Kabupaten Garut, BriliaNews.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Lina Ruslinawati mengapresiasi kegiatan bertajuk Promosi Bersama Produk Perkulitan Garut Tahun Anggaran 2024.

Pasalnya, produk perkulitan Garut selain terus tumbuh di kalangan lokal, produk ini juga semakin
dikenal di kancah internasional.

Tentu hal itu tidak lepas dari upaya inovasi dan peningkatan kualitas serta peran serta pemerintah daerah, dalam memperkenalkan industri perkulitan.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya untuk industri perkulitan Garut yang terus berinovasi serta berusaha mempertahankan warisan budayanya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal,” ujar Lina usai menghadiri event tersebut di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut, Jalan Sukaregang, Kabupaten Garut, Kamis (13/6/2024).

Baca Juga  Bengawan Solo Meluap, Lima Kabupaten/Kota di Jateng Terdampak Banjir

Lina menambahkan, dengan dukungan dari masyarakat, pemerintah berharap produk-produk khas Garut semakin dikenal dan diminati, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Selain itu, kata Lina berkembangnya industri ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, sehingga industri perkulitan Garut menjadi ikonik sebagai sentra pengrajin kulit, khususnya di Jawa Barat.

“Bukan hanya Garut saja yang tersohor sebagai ikonik perkulitan, tetapi juga jadi ikon Jawa Barat sebagai salah satu provinsi yang memiliki sentra-sentra kerajinan yang khas di masing-masing wilayah kabupaten kota,” ungkap Lina.

Namun demikian, Lina menegaskan bahwa pengolahan limbah dari kulit juga tidak kalah penting.
Diantaranya aroma dari limbah kulit harus menjadi perhatian, karena baunya sangat mengganggu wilayah sekitar pengrajin kulit.

Baca Juga  Walikota Bandung Minta Maaf, PPKM Darurat Harus Dilakukan

Menurutnya, pemerintah daerah harus berperan dalam mencari solusi dalam mengatasi limbah indistri kulit, sehingga dapat segera dilakukan langkah konkrit.

Salah satu yang menjadi kendalanya adalah, biaya untuk pengolahan limbah industri kulit yang cukup besar. Terlebih, limbah kulit termasuk limbah berbahaya.

“Pengolahan limbah ini jangan dianggap hal yang sepele. Perlu keterlibatan pemerintah pusat untuk menangani pengolahan limbah tersebut,” tegas Lina.

(Adi)