banner 970x250

Ditengah Ketidakpastian Perekonomian Global yang Masih Tinggi,Sektor Jasa Keuangan Dalam Negeri pada Mei 2024 Terjaga Stabil

Jakarta, BriliaNews.com – Sektor jasa keuangan dalam negeri hingga saat ini masih terjaga stabil dan memberikan kontributif terhadap pertumbuhan nasional.

Hal ini didukung oleh tingkat solvabilitas yang tinggi dan profil risiko yang manageable di tengah masih tingginya ketidakpastian global.

Meski demikian, OJK tetap mencermati downside risk ke depan yang dapat berdampak pada sektor jasa keuangan nasional.

Demikian hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang digelar belum lama ini.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengungkapkan,
secara umum perbankan dinilai masih resilient terhadap risiko kredit UMKM, karena didukung dengan permodalan yang terjaga dan tingkat pencadangan yang memadai.

“Berdasarkan hasil stress test yang dilakukan OJK, secara umum perbankan dinilai masih resilient terhadap risiko kredit khususnya pada segmen UMKM,” kata
Aman Santosa dalam keterangan resminya, Selasa (9/7/2024).

Menurutnya, rasio kredit yang berisiko (Loan at risk) untuk UMKM saat ini juga dalam rentang level yang terjaga dan dalam tren yang menurun, jauh di bawah level puncaknya di masa pandemi.

Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djayadi mengungkapkan pada sektor Pasar Modal khususnya di pasar saham, IHSG terkoreksi 2,88 persen ytd ke level 7.063,58 (menguat 1,33 persen mtd) dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp12,092 triliun atau naik 3,58 persen ytd serta membukukan net sell sebesar Rp7,73 triliun ytd.

“Penghimpunan dana di pasar modal juga masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai Penawaran Umum sebesar Rp120 triliun dengan 26 emiten baru,” ujar Inarno.

Sedangkan penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga Juni 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 548 Penerbit, 156.679 pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun yang teradministrasi di KSEI senilai Rp1,11 triliun.

Baca Juga  Libur Nataru 2022/23, KAI Daop 2 Bandung Terjunkan 187 Petugas Amankan Perjalanan KA

Inarno menjelaskan, di sektor Perbankan, per Mei 2024 secara umum menunjukkan kinerja yang stabil dan berkelanjutan, dengan CAR 26,22 persen. Selain itu, tingkat profitabilitas perbankan terjaga dengan ROA sebesar 2,56 persen dan NIM sebesar 4,56 persen.

“Kredit masih tumbuh 12,15 persen (yoy) menjadi Rp7.376 triliun, dengan kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,34 persen dan NPL net sebesar 0,79 persen,” tuturnya.

Terkait pemberantasan judi online, Inarno menegaskan OJK telah meminta perbankan melakukan pemblokiran terhadap 6.056 rekening, dari data yang disampaikan oleh Kementerian Kominfo.

“OJK juga meminta perbankan untuk menutup rekening yang berada dalam Customer Identification File (CIF) yang sama,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, juga melaporkan kondisi
sektor Perasuransian, Penjaminan dan Dana pensiun.

Ia mengungkapkan aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun atau naik 1,30 persen yoy.
Sedangkan aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun atau naik 1,30 persen yoy.

Dari sisi asuransi komersil, akumulasi pendapatan premi naik 8,59 persen yoy, terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,23 persen yoy dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,94 persen yoy.

“Permodalan tercatat solid, dengan RBC industri asuransi jiwa dan asuransi umum sebesar 441,93 persen dan 326,66 persen, jauh di atas threshold sebesar 120 persen,” tutur Ogi.

Untuk industri dana pensiun Ogi mengatakan, total aset dana pensiun per Mei 2024 tumbuh sebesar 8,36 persen yoy dengan nilai sebesar Rp1.439,71 triliun. Sedangkan total aset program pensiun sukarela, mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,90 persen yoy.

Baca Juga  Bio Farma dan Fapon Resmikan Kerjasama Pengembangan Produk

Sementara total aset
program pensiun wajib mencapai Rp1.067,19 triliun atau tumbuh sebesar 9,62 persen yoy dan nilai aset perusahaan penjaminan tumbuh 8,95 persen yoy dengan nilai Rp47,07 triliun pada Mei 2024.

Sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, juga tumbuh positif.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiyaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyebut, piutang pembiayaan menguat menjadi 11,21 persen yoy pada Mei 2024 menjadi sebesar Rp490,69 triliun.

Angka itu diiringi dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross Perusahaan Pembiayaan sebesar 2,77 persen dan NPF net sebesar 0,84 persen. Gearing ratio PP naik menjadi sebesar 2,37 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

Pertumbuhan pembiayaan modal ventura di Mei 2024 terkontraksi sebesar 11,96 persen yoy, dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,21 triliun (April 2024: Rp16,32 triliun).

Pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, pertumbuhan outstanding pembiayaan di Mei 2024 terus melanjutkan peningkatan menjadi 25,44 persen yoy, dengan nominal sebesar Rp64,56 triliun.

“Tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) dalam kondisi terjaga di posisi 2,91 persen (April 2024: 2,79 persen),” tutur Agusman.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida