Kota Bandung, BriliaNews.com – Maraknya fenomena cuci darah di kalangan anak-anak, menjadi suatu hal yang memprihatinkan. Terlebih karena proses cuci darah sendiri sudah masuk ke dalam stadium empat.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin kepada wartawan, usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Senin (29/7/2024).
“Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri kesehatan. Cuci darah itu artinya sudah stadium empat. Artinya ada tahapan-tahapan yang seharusnya bisa kita antisipasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan seluruh puskesmas, melalui Dinas Kesehatan, untuk mengedukasi masyarakat perlunya membatasi asupan gula, terutama yang berasal dari minuman dengan kandungan gula tinggi.
“Kami akan berkoordinasi dengan seluruh puskesmas, melalui dinas kesehatan. Ini kan karena gula darah yang tinggi. Oleh karena itu perlu juga diedukasikan kepada masyarakat, bahwa anak-anak itu jangan mudah sekali diberikan minuman manis,” tuturnya,
“Usahakan air putih, Jadi jangan mudah sekali memberikan minuman-minuman yang dijual bebas itu, karena kandungan gulanya tinggi sekali,” tambah Bey.
Terkait data anak yang melakukan cuci darah sendiri, Bey mengakui dirinya belum mendapatkan datanya. Namun demikian ia akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
“Saya sendiri belum ada datanya di Jawa Barat, tetapi saya sudah ingatkan kepada dinas kesehatan, pertama untuk pengobatan, tetapi tindakan preventifnya jauh lebih penting,” tegasnya.
Upaya preventif kata Bey dapat dilakukan dengan mengedukasi masyarakat, akan bahaya minuman-minuman tinggi gula.
“Kami juga minta kepada seluruh puskesmas untuk melakukan cek gula darah pada pasien,” pungkasnya.
Pewarta : Adi
Editor : Afrida