banner 970x250

Bio Farma dan RSPI Sulianti Saroso Tandatangani MoU Penelitian Surveilans Meningokokus

Jakarta, BriliaNews.com – Bio Farma dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso menandatangani kontrak kerja sama, untuk penelitian surveilans carrier meningokokus pada jamaah di Jakarta dan Surabaya pasca umrah, Rabu (21/8/2024) di kantor perwakilan Bio Farma di Jakarta.

Penelitian dilakukan sebagai upaya memantau dan mendeteksi secara lebih baik, penyakit meningitis meningokokus pada jamaah umrah di Indonesia.

Penandatanganan Kerjasama Penelitian dilakukan oleh Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Bio Farma Group, Suharta Wijaya dan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Alvin Kosasih.

Turut menyaksikan penandatanganan Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya dan Direktur Medis & Hubungan Kelembagaan Bio Farma Group, Sri Harsi Teteki serta Plt. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Yudi Pramono MARS.

Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya, mengatakan, Bio Farma selalu siap memberikan kontribusi, dalam menjaga ketahanan kesehatan untuk masyarakat Indonesia.

“Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang life science, kami ingin berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui pengadaan vaksin. Kami berharap penelitian ini dapat mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah,” papar Shadiq.

Baca Juga  Tiket KA Libur Nataru 2022/2023 Dijual Mulai 7 Nobember

Ia menjelaskan, meningitis meningokokus adalah penyakit radang selaput otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Penyakit ini tergolong berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan saraf di otak yang bisa membuat penderitanya lumpuh.

“Saat ini belum ada surveilans yang memadai untuk dapat mendeteksi kejadian meningitis meningokokus pada jamaah umrah di Indonesia,” ungkap Shadiq.

Sementara Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Alvin Kosasih, menyatakan dukungan RSPI dalam bidang penelitian, utamanya kegiatan penelitian untuk penganggulangan penyakit.

“RSPI siap mendukung kegiatan penelitian ini, sebagai bagian dari pilar penelitian di rumah sakit. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut pada penelitian-penelitian selanjutnya,” ujar Alvin.

Pada kesempatan itu, Plt. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Yudi Pramono menuturkan, pihakanya akan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran untuk perlindungan terhadap paparan meningitis.

“Hasil penelitian ini akan menguatkan kebijakan vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah. Kami juga menekankan perlunya sosialisasi kepada jamaah terkait tujuan dan manfaat vaksinasi,” tutur dr. Yudi.

Baca Juga  Pemkot Bandung Siap Salurkan BLT UMKM Sebesar Rp2 Miliar

Ia berharap kegiatan ini dapat membantu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit meningitis meningokokus pada jamaah umrah di Indonesia, serta mendukung kebijakan pemerintah dalam menjamin kesehatan dan keselamatan para jamaah.

Sebagai informasi, pada tahun 2016, jumlah kasus meningitis di Indonesia sebanyak 78.018 kasus dan 4.313 kematian akibat penyakit tersebut. Jumlah kasus sebanyak itu, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus dan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. 

Data dari Vemela tahun 2021 menyebutkan, angka kejadian meningitis pediatrik di Indonesia akan terus meningkat dengan tingkat kematian 18-40%.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida