banner 970x250

Dedi – Erwan Daftar ke KPU Jadi Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024

Kota Bandung, BriliaNews.com – Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024 ke Komisi Pemilihan Umum Jabar, Selasa (27/8/2024).

Keduanya diusung oleh koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Partai Garuda, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Ummat, Perindo, PKN, Hanura, dan Partai Buruh.

Kepada wartawan, Dedi menegaskan harapan utama terkait kontestasi ini ialah menang mutlak.

“Ya, harapannya menang mutlak,” tegasnya.

Ia menjelaskan, tidak akan ada yang berubah pada kegiatan hariannya.

“Kegiatan saya akan kembali lagi naik motor atau mobil keliling kampung bertemu dengan warga, menyelesaikan problem yang bisa diselesaikan hari ini secara personal,” tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus menjalin konsolidasi dengan partai politik, membangun harmoni yang lebih kuat lagi .

“Dan yang paling utama, peristiwa paling menarik hari ini adalah saya dicalonkan oleh partai Golkar. Kemudian Kang Erwan juga dicalonkan oleh partai demokrat. Jadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sama-sama punya mantan,” candanya.

Terkait kampanye, ia mengungkapkan, masing-masing punya aktivitas sendiri.

“Kang Erwan selain mengurus Persib juga mengurus masyarakat. Saya juga punya aktivitas sendiri. Dan mungkin nanti ada kampanye-kampanye yang bersifat seremoni. Kita sendiri akan menghindari hal-hal yang terlalu seremonial. Kita ingin mengutamakan aspek-aspek yang substansial, yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujar Dedi.

Baca Juga  Legislator Daddy Rohanady Sebut Salah Keputusan Politik Rakyat Jadi Korban

“Karena yang seremonial nanti, yang macetnya tambah parah, tambah banyak (orang). Saya tidak ingin mengganggu ketertiban lalu lintas secara terus-menerus. Kami ingin melakukan hal-hal yang lebih nyata di kehidupan masyarakat ini,” tambahnya.

Kampanye pun akan dipusatkan di pusat-pusat kota.

“Kita sebelumnya kan berkampanye setiap hari, kita sudah berkunjung ke 2000 desa di Jabar. Jadi hari ini kami ingin berkomunikasi dengan pusat-pusat kota yang mudah dijangkau, karena yang paling ujung sudah hampir semuanya dijangkau,” tuturnya.

Ia juga menegaskan, pihaknya bersedia berkompetisi dengan siapapun. Namun demikian, ia berharap pasangan calon lainnya tidak menggunakan isu politik identitas untuk menyerang lawannya.

“Saya ini tidak pernah menggunakan kampanye politik identitas, tetapi saya sering menjadi korban kampanye politik identitas. Mudah-mudahan tidak ada pasangan calon lain yang menggunakan isu politik identitas untuk menyerang lawan politiknya,” tuturnya.

Bebaskan Jabar dari Stunting

Dedi mengungkapkan, salah satu program yang menjadi fokus utamanya berkaitan dengan stunting.

Ia mengatakan, pihaknya ingin membebaskan rakyat Jabar, terutama anak-anak sekolah dari stunting, kekurangan gizi atau gizi buruk.

“Secara mendasar kalau sudah ingin membebaskan anak-anak dari gizi buruk, otomatis didalamnya adalah ketersediaan pangan yang bergizi adalah sebuah keharusan.

Keharusan itu dimulai bukan hanya ketika mereka sekolah di taman kanak-kanak, tetapi dari proses bagaimana postur-postur wanita di Jabar harus ideal untuk hamil, sehingga nanti ia punya janin yang ideal. Punya bayi yang ideal,” ungkapnya.

Baca Juga  Bey Machmudin Resmi Jadi Penjabat Gubernur Jabar Gantikan Ridwan Kamil

Kemudian nanti setelah melahirkan, tambah Dedi, balita ini juga disusui oleh asi ibunya. Sehingga apabila rakyat memiliki kekurangan kemampuan dalam penyediaan fasilitas pangan yang bergizi dan berprotein, maka disitulah peran negara untuk mengintervensi, mengedukasi seluruh kebutuhan itu.

“Nanti mungkin dokter di puskesmas itu bisa mengeluarkan resep pengambilan makanan ke mini market, ke warung-warung yang menjadi mitra kerjasama pemerintah provinsi, untuk diambil makanan-makanan yang berkualitas bagi mereka,” ujarnya.

“Ini yang menjadi fokus kita bahwa persoalan pembebasan masyarakat dari kasus gizi buruk, kasus stunting, bukan hanya sekedar kita memberikan makan. Tetapi yang paling utama adalah membuat ruang agar anak-anak kita juga mengerti makanan yang bergizi,” tambahnya.

Menurutnya, anak-anak Jabar hari ini, banyak yang kurang memiliki edukasi sehingga mereka jajan sembarangan, mereka meminum minuman sembarangan, mereka mengeluarkan uang dalam setiap waktu, tanpa ada ukuran takaran karbohidratnya, kalorinya, protein nabatinya, protein hewaninya, dll.

“Edukasi itu yang akan kita lakukan dalam perspektif ke depan,” tutup Dedi.

Pewarta : Adi
Editor       : Afrida