banner 970x250

Antisipasi Longsor Jelang Musim Hujan, KAI Daop 2 Bandung Perkuat Lereng Bukit dengan Tanaman Akar Wangi

Kota Bandung, BriliaNews.com – PT KAI Daop 2 Bandung terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang mulai meningkat di sejumlah daerah.

Berbagai langkah antisipatif dilakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Executive Vice President Daerah Operasi 2 Bandung Takdir Santoso menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus siaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di Wilayah Daop 2 Bandung lancar dan selamat.

“Salah satu upaya antisipasi yang dilakukan dalam penanganan erosi adalah melakukan perkuatan lereng melalui metode bio-engineering/vegetatif, dengan memanfaatkan tanaman akar wangi atau vetiver,” ungkap Takdir, Sabtu (5/10/2024).

Menurutnya, tanaman akar wangi memiliki akar serabut yang tumbuh lurus ,bukan menyamping seperti tumbuhan rumput pada umumnya.

Akar yang dalam berfungsi untuk menjaga stabilitas permukaan tanah sedangkan akar dengan susunan yang tebal dan rapat berfungsi untuk menyebarkan air, menahan sedimen dan sangat tahan terhadap berbagai macam bahan kimiawi untuk rehabilitasi lahan.

Ia menjelaskan, Daop 2 sudah melakukan metode bio-engineering ini di lereng bukit pada kanan kiri jalur rel maupun lereng pada jembatan jalur rel KA di berbagai lokasi, yakni pada lereng bukit Jalur Rel KM 236+1/2 petak jalan Cipeundeuy – Cirahayu, lereng bukit jalur Rel KM 239+4/5 petak jalan Cipeundeuy – Cirahayu, lereng bukit jalur rel KM 243+6/7 petak jalan Cirahayu – Ciawi.

Baca Juga  Semarakkan HUT ke-78 RI, KAI Daop 2 dan Komunitas Pecinta KA Bersihkan Monumen Purwa Aswa Purba

“Metode ini (bio-engineering) juga telah diterapkan di
Lereng jembatan No. 471 KM 135+485 petak jalan Cikadongdong – Rendeh, lereng jembatan No. 526 KM 149+677 petak jalan Sasaksaat – Cilame,
lereng jembatan No. 529 KM 150+213 petak jalan Sasaksaat – Cilame hingga lereng jembatan No. 537 KM 152+035 petak jalan Cilame – Padalarang,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakan
Takdir Santoso,
hingga saat sebanyak 9.236 batang rumput akar wangi telah tertanam di daerah tersebut.

“Penanaman akar wangi masih terus dikembangkan ke berbagai wilayah lain yang rawan erosi.

Sementara untuk penanganan banjir, Daop 2 Bandung melakukan normalisasi saluran drainase dari sumbatan sampah serta membuang lumpur keluar ruang milik jalan (Rumija) jalur kereta api.

Selain itu, melakukan sterilisasi jalur dari pepohonan dengan melakukan pemotongan dahan pohon yang mengarah ke jalur, untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.

“Alat Material Untuk Siaga (AMUS) juga disiapkan di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur,” jelas Takdir.

Ia menuturkan, AMUS yang disiapkan berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.

Baca Juga  PT KAI Beri Diskon Tiket Hingga 60% dan Tarif Promo di Masa Mudik Lebaran

Upaya antisipasi lainnya yaitu dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan.

“Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah rawan gangguan, bahkan dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut, ” tandasnya.

Daop 2 Bandung menyiapkan Petugas Penilik Jalan (PPJ) dan petugas posko daerah pantauan khusus.

“Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA,” ujarnya

Ia menambahkan berbagai upaya antisipasi ini dilakukan, untuk keselamatan dan pelayanan kepada masyarakat pengguna kereta api.

“Transportasi dengan kereta api mengedepankan keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini merupakan salah layanan kami kepada masyarakat pengguna kereta api untuk mendukung
konektivitas sehari-hari,” tutup Takdir Santosa.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida