banner 970x250

Cuaca Mulai Panas, Waspada Kebakaran di Kota Bandung

Kota Bandung, Brilianews.com – Dalam beberapa terahir ini, sejumlah bangunan di kota Bandung terbakar.

Berdasarkan data Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, dari kurun waktu Januari-Agustus 2022, tercatat 116 kejadian kebakaran.

“Kejadian ini harus menjadi bahan untuk Diskar PB menjaga kesiapsiagaan,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, Mas Yusuf Hidayat, Rabu (24/8/2022).

Yuduf mengungkapkan semasa pandemi, masyarakat jadi jarang keluar rumah. Sehingga potensi kebakaran masih bisa terkendali dengan baik.

“Tapi, kita tetap harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Apalagi cuaca kini sudah mulai panas,” imbuhnya.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak membakar sampah sembarangan, karena bisa memicu kebakaran yang lebih besar.

“Kebakaran banyaknya di pemukiman bangunan semi permanen. Karena penyebab kebakaran juga bervariatif, pembakaran sampah, korsleting, gas bocor, atau puntung rokok. Tapi, inti dari semua itu adalah kelalaian manusia,” paparnya.

Yusuf menambahkan, jika dilihat dari jumlah penduduk dan luas wilayah, jumlah armada pemadam kebakaran di Kota Bandung masih belum optimal.

Baca Juga  Lari Sambil Menikmati Suasana Bandung di Pocari Sweat Run 2024

Sampai saat ini Diskar PB Kota Bandung memiliki mobil pancar sebanyak 23 unit dan beberapa unit tambahan lainnya sebanyak 50-an.

“Idealnya untuk standar pelayanan minimal kapasitas petugas sebanyak 480 orang. Sekarang jumlah pasukan kita ada 300-an orang itu sudah termasuk ASN dan non-ASN. Sedangkan untuk jumlah kendaraan harusnya ada 90-an unit,” tuturnya.

Ia mengatakan, pelayanan dari Diskar PB tidak dipungut biaya serupiah pun. Respon time pun harus mencapai maksimal 15 menit.

“Sejauh ini kita sudah mencapai 15 menit. Kita sudah mencapai target 99 persen. 1 persennya itu karena ada beberapa kendala seperti sulitnya masuk ke zona kebakaran, terlambatnya laporan, kemacetan, dan lainnya,” katanya.

Selain itu, ia juga menjelaskan, langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran dini, adalah dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) atau menggunakan handuk, karung, atau selimut basah.

Baca Juga  TPS Ciwastra "Over Capasity", Ini Solusi Pemkot Bandung

Untuk para pemilik gedung juga harus melakukan proteksi gedung. Sprinkler dan hidran pun harus tersedia.

Yusuf juga mengimbau agar kunci portal disimpan di pos terdekat. Jangan sampai disimpan di seseorang yang jauh dari portal.

“Karena pernah terjadi kebakaran di suatu lingkungan, kita sulit mengaksesnya karena portal digembok dan yang memegang kunci jauh dari akses portal,” lanjutnya.

Tinggi gapura pun perlu diperhatikan. Minimal tingginya 4 meter agar mobil damkar bisa masuk.

“Jangan parkir depan hidran juga karena ini bisa menghambat proses pemadaman,” imbaunya. (SRI)