banner 970x250

Antisipasi Meluasnya Penyebaran PMK, DPRD Jabar Dorong Percepatan Distribusi Vaksin

Kota Bandung, Brilianews.com – Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat (DPRD Jabar) Syahrir mendorong pemerintah, agar mengantisipasi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di sejumlah daerah.

Hal itu dapat dilakukan dengan mempercepat pendistribusian vaksin ke daerah yang terserang wabah PMK, karena penyebaran virus ini sangat cepat.

“Distribusi vaksin harus dilakukan cepat, masif dan merata ke berbagai kawasan, untuk mencegah meluasnya penyebaran virus PMK yang mutasinya sangat cepat.” ujar Syahrir dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Legislator dari Partai Gerindra ini pun mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Jabar, yang mulai melakukan vaksinasi PMK.

“Dengan keterbatasan distribusi vaksin, Pemprov Jabar bereaksi cepat, karena jumlah hewan terjangkit akan semakin besar jika lambat dalam menangani masalah ini.” sebutnya.

Baca Juga  KAI Daop 2 Bandung Masih Berlakukan Tarif Khusus Kereta Api Hingga 21 April 2024

Syahrir mengingatkan jika terlambat, kondisi ini bukan hanya merugikan para peternak di desa-desa, namun juga meresahkan masyarakat. Selain sulit didapat, tingkat kesehatan hewan juga membuat masyarakat cemas.

Untuk itu, dia meminta pemerintah pusat agar memastikan tersedianya vaksin yang memadai untuk didistribusikan ke berbagai wilayah dan kota, yang belum mendapatkan jatah vaksin, khususnya di wilayah Jabar.

Selain itu, dia juga meminta pemerintah agar memutus rantai penularan PMK pada hewan, seperti mengetatkan mobilisasi hewan ternak yang datang dari luar daerah, serta memastikan hewan yang ada di suatu daerah negatif dari penyakit mulut dan kuku.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, penyebaran kasus PMK di Provinsi Jawa Barat saat ini kian terkendali.

Baca Juga  Tiga Tahun Berjalan, OPOP Sentuh 2.574 Pesantren di Jabar

Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menyebut dari 50.000 kasus aktif di bulan Mei 2022, kini tinggal 4000 yang masih terjangkit.

“Sudah lebih terkendali, dan sekarang kondisi (PMK) sudah jauh lebih baik karena kita ada anggaran untuk subsidi obatnya, kemudian menyediakan vaksinasi juga bagi yang sehat,” ucapnya.
(Afr)