banner 970x250

Empat Ribu Ekor Hewan Ternak di Kabupaten Bogor Telah Divaksin PMK

Kab.Bogor, Brilianews.com – Lebih dari 4 ribu sapi di Kabupaten Bogor, telah mendapat suntikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, vaksinasi PMK, diberikan kepada hewan ternak yang sehat.

“Untuk kambing dan domba juga nanti mendapat vaksinasi, sambil berjalan. Yang sakit tidak kita beri vaksin, tapi kita obati. Jadi vaksin untuk hewan yang masih sehat,” ungkap Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor, baru-baru ini

Menurut Iwan, saat ini Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor dibantu instansi lain, masih melakukan proses vaksinasi, untuk menghabiskan vaksin yang diberikan pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebanyak 7.900 dosis.

Baca Juga  Ridwan Kamil Usul Ladang Minyak Marjinal Dikelola Daerah

Vaksin disuntikkan kepada hewan ternak seperti sapi potong, sapi perah, kerbau hingga kambing yang belum tertular PMK sebagai bentuk antisipasi.

Iwan berharap pemerintah pusat menambah jatah vaksin untuk Kabupaten Bogor, karena berdasarkan perkiraan, daerahnya membutuhkan sekitar 20 ribu vaksin.

“Kami masih mendata terus jumlahnya, kalau perkiraan kebutuhan mungkin mencapai 20 ribu dosis, karena hewan ternak di kita banyak ya. Mudah-mudahan ada tambahan yang kita terima, sehingga hewan yang belum kena PMK bisa kita antisipasi dengan vaksin,” terang Iwan.

Jumlah hewan ternak yang terinfeksi PMK di Kabupaten Bogor sebanyak 3.424 ekor. Dari ternak yang terinfeksi PMK sebanyak itu, 1.010 ekor di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 2.002 ekor hewan ternak yang masih dalam perawatan.

Baca Juga  JQR Konsolidasikan Pemulangan Warga Jabar dari Arab Saudi dan Korea Selatan yang Alami Masalah Kesehatan

Hewan ternak yang terpapar PMK tersebut tersebar di 69 desa yang ada di 29 kecamatan se Kabupaten Bogor.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” katanya. (Afr)