banner 970x250

Pasca Wabah PMK, Pengadaan Bibit Sapi Perah Perlu Segera Direalisasikan

Bandung, Brilianews.com – Populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, saat ini mengalami penurunan.

Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), ditengarai menjadi penyebab penurunan populasi sapi perah di daerah ini, karena banyak sapi perah yang sakit dan mati terinfeksi virus PMK.

Menurut Anggota Komisi II DPRD provinsi Jawa Barat Dadang Kurniawan,
dari laporan yang ia terima populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, semula mencapai 26.000 ekor, kini jumlahnya tinggal 3.000 ekor.

“Dengan kondisi ini Pemerintah baik daerah maupun Pusat, harus segera merealisasikan pembibitan sapi perah, ” ujar anggota Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Jabar Daerah Pemilihan Kabupaten Bamdung tersebut,
di Bandung Selasa (1/11/2022).

Baca Juga  Kepala Diskominfo Jabar Setiaji Raih Penghargaan Internasional

Menurut Dadang Kurniawan, keadaan ini tidak boleh dibiarkan, karena sapi perah memberikan kontribusi pada peningkatan produksi pangan, yaitu komponen susu.

Bahkan, susu dari Pangalengan Kabupaten Bandung, juga digunakan untuk bahan baku produksi susu olahan.

Dengan demikian pengurangan populasi sapi perah, harus dicarikan solusi dengan penambahan bibit.

Ia berharap, dengan dukungan APBD Provinsi Jabar, saatnya memperkuat pembibitan sapi perah.

“Sekarang kan sudah ada program rutin yaitu peningkatan ketersediaan dan mutu bibit ternak, saatnya memperkuat pembibitan sapi perah, ” ucap Dadang.

Baca Juga  Wamenkes Prof Dante Tekankan Obat Harus Sampai ke Daerah Terpencil

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, infeksi PMK akan memengaruhi 80 persen suplai susu yang dibutuhkan masyarakat.

“Kalau ada satu sapi perah terkena PMK produksinya bisa turun sampai 80 persen. Jadi sangat memengaruhi suplai susu di Jabar,” ujarnya. (Afr)