banner 970x250

Produksi Susu Sapi Yang Terjangkit PMK Bisa Turun Hingga 80 Persen

Kota Bandung, Brilianews.com – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berdampak pada ekonomi. Salah satu kerugian yang ditimbulkan ialah menurunnya produksi susu. Hal ini akan akan berimbas juga pada usaha olahannya.

“Kerugian akibat PMK lebih kearah ekonomi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat M. Arifin Soedjayana di Bandung baru-baru ini.

Arifin menjelaskan, dalam kondisi sehat seekor sapi perah bisa menghasilkan 15 sampai 20 liter susu per hari. Namun sapi yang terpapar dan sembuh dari PMK, recoverynya butuh waktu cukup lama. Produksi susunya pun akan turun 30 sampai 80 persen bahkan tidak menghasilkan susu.

Baca Juga  Idul Adha 1443 H Pemda Provinsi Jabar Serahkan Bantuan Sapi Satu Ton

“Jadi selain modal hilang, produksi hariannya juga hilang. Pabrik susunya pun tutup, sehingga pekerja menganggur ” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu kata Arifin, pihaknya mengirimkan obat-obatan, vaksin dan disinfektan ke seluruh kabupaten/ kota, agar hewan ternak yang terpapar bisa sembuh dan ternak yang sehat tidak terjangkit PMK.

Arifin menambahkan sejak kasus pertama dilaporkan pada 6 Mei hingga 27 September 2022, seluruh kabupaten kota sudah tertular PMK.

Dalam jangka waktu 50 hari itu sebanyak 30.457 ekor hewan ternak tertular PMK, 713 ekor mati dan 515 ekor dipotong paksa.

Baca Juga  Bey Machmudin Ucapkan Belasungkawa atas Berpulangnya Mantan Gubernur Jabar Solihin GP

“Kami semua berjuang, konsolidasikan apa yang ada. Obat, vitamin, APD kami kirimkan ke kabupaten/ kota guna memberantas wabah tersebut ,” pungkasnya. (Afr)