banner 970x250

Peternak Sapi Perah di Bayongbong Garut Keluhkan Pendapatan Turun Akibat PMK

Kab. Garut, Brilianews.com – Para peternak di Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut,
mengeluhkan pendapatannya yang menurun akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Keluhan peternak sapi perah dari Bayongbong itu disampaikan kepada anggota DPRD provinsi Jawa Barat
Deden Galih, saat melakukan kegiatan reses ke tiga tahun 2022 di kecamatan tersebut pekan ini.

Deden mengatakan, akibat wabah PMK, pendapatan para peternak berkurang, karena harga susu sapi menurun sebab masyarakat khawatir tertular PMK dari sapi. Padahal, virus PMK ditularkan dari hewan ternak ke hewan ternak tidak ke manusia.

Baca Juga  Gratis, Saksikan Pameran Pesawat Angkut TNI di Lanud Husein Sastranegara

“Penyebabnya, harga susu turun akibat sapinya terpapar PMK ” ujar Deden di Bandung, Jum’at (18/11/2022).

Sementara biaya operasional untuk mengelola ternak seperti pakan, harganya mengalami kenaikan.

Demikian pula obat untuk sapi yang sakit PMK, masih terbatas.

Deden berharap program vaksinasi PMK, dapat terus diperluas dan wilayah Bayongbong Garut harus jadi prioritas

“Diharapkan, dengan vaksinasi dapat melindungi sapi yang masih sehat, agar tidak terpapar PMK,” katanya.

Baca Juga  HUT Ke -79 Kemerdekaan RI, Momentum Membangun Indonesia yang Lebih Inklusif Melalui Kebinekaan

Menurut Deden usaha peternakan di wilayah Bayongbong, membantu perekonomian para peternak.

“Dengan usaha peternakan, lahan yang terlantar bisa dikelola dengan kehadiran usaha peternakan, ” pungkasnya. (Afr)