banner 970x250

DPRD Jabar Dukung Program Petani Milenial, Produknya Mulai Rambah Pasar Modern

Bandung, BriliaNews.com – Produk Petani Milenial Jawa Barat, yang sudah terkurasi mulai masuk ke pasar modern di Kota Bandung dan Bogor.

Ada tiga gerai yang memperdagangkan produk petani milenial yakni di lantai 2 Mall Ciwalk kota Bandung dan kios stasiun utara Bandung serta Mall Botany Square Bogor. Ini adalah hasil dari kolaborasi berbagai OPD dengan dukungan DPRD Jabar, petani, buyer dan offtaker.

Produk yang diperdagangkan antara lain madu propolis, bandeng, jeruk nipis, kopi bubuk dan gula semut aren.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat Iendra Sofyan mengatakan, gerai ini merupakan salah satu bagian dari program petani milenial yang menjadi tugas Disperindag Jabar, yaitu mempromosikan dan memperdagangkan hasil produk petani milenial.

“Di akhir tahun 2022 ini memang merupakan momennya untuk mempromosikan dan memperdagangkan produk-produk petani milenial yang sudah dibina sejak tahun 2019,” kata Iendra kepada pada acara Temu Pemimpin Untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) di Ciwalk Bandung, Jum’at (9/12/2022).

Menurut Iendra, pihaknya memilih lokasi yang sangat strategis dan mumpuni untuk promosi, agar bisa langsung dilihat oleh pembeli/ konsumen. Oleh karena itu, ia berharap para petani milenial bisa memanfaatkan gerai ini sebaik mungkin.

“Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi petani milenial, dan tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena produk yang bisa masuk kesini harus sudah terkurasi oleh Aprindo (Asosiasi pedagang ritel Indonesia,” tutur Iendra.

Program Petani Milenial ini mendapat dukungan penuh dari DPRD provinsi Jawa Barat.

Baca Juga  Tahun Politik, Ridwan Kamil Ajak Babinsa Bhabinkamtibmas dan Lurah/ Kades Satukan Persepsi

Sekretaris Komisi II DPRD Jabar R. Yunandar Eka Perwira berharap program ini terus dikembangkan untuk menciptakan ketahanan pangan.

“Kami (DPRD) mendukung peningkatan anggaran agar program petani milenial ini terus berkembang dan menciptakan platform digital yang bisa menjangkau siapapun yang ingin menjadi petani sukses,” ujarnya.

Ia berharap melalui program petani milenial, Jawa Barat tidak akan kekurangan petani karena saat ini jumlah petani sudah sangat berkurang.

“Kita sedang membangun satu generasi yang siap untuk menciptakan kemandirian, terutama dalam ketahanan pangan,” tuturnya.

Yunandar menyebut sampai kapanpun petani tetap dibutuhkan. Kuncinya adalah bagaimana membuat petani ini menjadi orang yang sukses dan sejahtera,
melalui kolaborasi berbagai pihak.

“Kuncinya adalah kolaborasi. Tanpa itu sebetulnya kita akan berjalan sendiri-sendiri. tidak banyak hal yang bisa kita create lebih besar,” ujarnya.

Selain itu, tambah Yunandar, perlu meningkatkan kemampuan para petani dalam memajukan hasil produknya agar mempunyai nilai tambah.

“Hal penting lainnya adalah membuat para petani khususnya petani milenial memanfaatkan teknologi dan juga memiliki kemampuan berwirausaha,” ucap Yunandar.

Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika menyambut baik gerai produk petani milenial didalam mall terkenal.

“Hari ini kita sangat bersyukur, produk petani hadir di mall yang akan sangat mudah untuk di akses. Ini adalah program pemerintah, untuk mendorong para petani khususnya para petani muda dalam berwirausaha,” tutur Dewi.

Baca Juga  Tingkatkan Daya Saing di Pasar Global Bio Farma Patenkan Vaksin Hasil Inovasi

Dewi mengatakan, produk-produk ini merupakan bentuk kreatifitas para anak muda yang mau terjun ke bidang pertanian.

“Ini adalah salah satu contoh ketika anak muda masuk ke dalam ranah pertanian. Dengan kreatifitas, dengan pemikiran yang pasti ingin cut off, kemudian muncul,” ujarnya.

Dewi menambahkan melihat situasi saat ini, dimana kita mengenal adanya resesi ekonomi, kemudian perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan bahan pangan dan sebagainya menjadi serba kekurangan, inilah saatnya mengubah wajah petani kita.

“Inilah saatnya mengubah wajah petani kita, yang memiliki potensi yang bagus, menjadi lebih menarik, lebih segar, sehingga anak-anak muda ingin memajukan pertanian dengan menggali potensi-potensi khususnya di Jawa Barat,” tutur Dewi.

Pada kesempatan yang sama, Beekeeper di D-Bee’S Lestari Apiari, yang juga peserta Petani Milenial, Andika Sastrawiguna mengaku program ini memberi banyak manfaat.

Setelah menjadi petani milenial, dan dibina oleh dinas kehutanan, dinas perdagangan, usahanya memgalami banyak kemajuan, baik dari segi penjualan maupun tamu dari luar negeri.

“Kemarin ada dari Kazakhstan, Amerika, lalu peneliti dari SAM, juga ada Ethiopia, dan Australia,” tuturnya.

(Afr/ Adi)