banner 970x250

Nataru 2022/2023, Kemenhub Perkirakan 6,5 Juta Orang Masuk ke Jabar, 72 Persen Untuk Liburan

Kota Bandung, BriliaNews.com – Dinas Perhubungan Jawa Barat memprediksi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022/2023, sebanyak 6,5 juta orang akan masuk ke Jawa Barat baik dari luar Jawa Barat maupun dari daerah Jawa Barat (Jabar) sendiri.

Berdasarkan hasil survey Kementerian Perhubungan, pergerakan orang di Jabar selama periode tersebut akan meningkat 2,1 juta orang atau sekitar 12 persen dibanding tahun lalu, dengan asumsi orang yang masuk ke Jabar dari Bogor Depok Bekasi (Bodebek) 6,5 juta orang dan yang keluar Jabar (non Bodebek) 4,4 juta orang.

“Hasil survei mengenai potensi pergerakan orang selama libur Nataru 2022/2023 dari Kementerian Perhubungan, bila dibandingkan antara yang keluar dan masuk ke Jabar, pergerakan orang di Jabar akan bertambah sekitar 2,1 juta orang ,” tutur Koswara dalam konferensi pers di Dishub Jawa Barat, Rabu (21/12/2022).

Koswara menjelaskan berdasarkan hasil survey tersebut, mobilitas pergerakan di Jabar, 12 persen menggunakan angkutan umum, 52 persen menggunakan sepeda motor, dan 36 persen menggunakan mobil pribadi. Dari total responden, 72,8 persen diantaranya menyebutkan alasan perjalanan selama nataru ialah untuk liburan.

Peningkatan mobilitas selama libur Nataru, kata dia, berpotensi terjadinya kemacetan pada akses menuju lokasi wisata dan penumpukan pada simpul transportasi dan kecelakasn lalulintas.

Baca Juga  Pemprov Jabar Siapkan Anggaran Untuk Uji Kompetensi Seribu Wartawan

Untuk mengurai kemacetan tersebut akan dilakukan rekayasa lalulintas, dengan prioritas di 3 kawasan wisata yakni Pangandaran, Lembang dan Ciwidey.

“Ada tujuh cluster atau kawasan wisata di Jabar. Kenapa kita pilih 3 kawasan, karena berdasarkan data kita, 3 kawasan itu yang paling tinggi pergerakannya,” tuturnya.

Di tiga kawasan wisata tersebut, akan ada random check kendaraan bus pariwisata, dilakukan atas kerjasama Dishub Jabar dengan BPTD, Dirlantas Polda Jabar dan Satlantas Polres, Polisi Militer, dan Jasa Raharja.

“Poin yang nanti akan di cek yaitu administrasi kendaraan, pengecekan fungsi alat utama kendaraan, dan pengecekan alat kelengkapan keselamatan,” tandasnya.

Koswara menuturkan Kawasan Puncak pun termasuk yang paling tinggi pergerakannya, namun untuk kawasan ini telah dikerjasamakan dengan BPTJ.

“Kita pisahkan, karena pada kawasan itu kita bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),” ucapnya.

Menurut Koswara pada libur Nataru juga akan ada pembatasan angkutan barang, kecuali angkutan BBM, batang ekspor/ impor, ternak, pupuk dan kebutuhan pokok masyarakat.

Pembatasan diberlakukan pada 22-26 Desember 2022 dan 29 Desember sampai 2 Januari 2023.

Untuk jalan provinsi, pembatasan diberlakukan pada ruas jalan :

Baca Juga  Kelulusan Peserta PPDB Jabar 2024 Dapat Dianulir Bila Terbukti Lakukan Kecurangan
  1. Cimahi (Kolonel Masturi-Parongpong- Lembang-Subang,
  2. Bandung-Lembang- Subang
  3. BTS. Kab.Bandung/Garut-Kadungora- Leles-Garut- Singaparna Tasikmalaya
  4. Simpang Tiga Cibadak-Cikidang- Pelabuhan Ratu, dan
  5. Kadipaten- Majalengka-Sumber.

“Untuk kabupaten/ kota apabila memerlukan pengaturan yang sama, dipersilahkan,” katanya.

Ia menambahkan, posko liburan Nataru mulai 22 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023. Puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 22-24 Dedember dan arus balik 25-26 Desember 2022. Sedangkan puncak arus mudik tahun baru 29-31 Desember 2022 dan arus balik 1-2 Januari 2023.

Masyarakat yang membutuhkan informasi lalu lintas di Jawa Barat, Koswara menjelaskan, Dishub juga telah mengeluarkan website Pandu Jalan yang bisa diakses pada https://sip-dishub.jabarprov.go.id/#/

“Di dalamnya ada berbagai macam informasi seperti rute angkutan umum, live cctv,informasi tol, jalur utama dan alternatif, dan juga info daerah rawan kecelakaan dan bencana alam,” pungkasnya. (Adi)