banner 970x250

Sukses Turunkan Stunting Bupati Sumedang Diundang ke Istana Presiden

Jakarta, BriliaNews.com – Pemerintah kabupaten/kota didorong untuk belajar dari Kabupaten Sumedang, yang sukses memanfaatkan teknologi digital melalui sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) untuk percepatan penanganan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting.

Dalam lima tahun terakhir angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang, mengalami penurunan dari 32,2 persen pada tahun 2018, menjadi 8,27 persen di tahun 2022.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan aplikasi berbasis teknologi yang dinamakan sistem pencegahan stunting terintegrasi (Simpati), turut berkontribusi dalam penanganan stunting di Sumedang. Melalui platform tersebut, seluruh pemangku kepentingan mampu memahami cara mengatasi stunting.

“Kedua (pemangku kepentingan) paham bagaimana menggunakan aplikasi Simpati karena setiap bulan penimbangan balita, posyandu kami menginput data lingkar kepala, berat badan, tinggi badan, kemudian di setiap desa itu nanti ada berbagai kendalanya,” ujar Dony Ahmad di istana Presiden Jakarta, Senin (2/1/2023).

Baca Juga  Panen Raya Padi di Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari Bandung

Bupati Sumedang menjelaskan aplikasi tersebut menyajikan sejumlah data dan informasi yang jelas seperti desa dengan angka prevalensi stunting yang tinggi, data statistik anak yang terkena stunting, hingga penyebab terjadinya stunting di desa tersebut. Dengan data yang ada, Dony menyampaikan penanganan stunting di setiap desa, akan berbeda sesuai dengan kendala yang dihadapi.

“Jadi tiap desa ada kendala, permasalahan stunting yang berbeda-beda, kemudian melalui artificial intelligence kita kasih rekomendasinya. Jadi penanganan stunting diintervensi tiap desa berbeda. Inilah bagian dari mengolaborasikan, mengorkrestasikan seluruh komponen yang ada untuk menangani stunting,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dony menuturkan bahwa aplikasi Simpati tersebut selanjutnya akan diberikan kepada pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, agar dapat direplikasi oleh daerah lain.

Baca Juga  Rekor Baru, Jumlah Investor Saham Indonesia Tembus 3 Juta SID

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut Presiden meminta dirinya untuk keliling ke setiap provinsi guna memastikan replikasi tersebut berjalan baik.

“Aplikasinya pun tentunya kita berikan lewat Pak Menkes,
Kita berkewajiban tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah,” lanjutnya.

“Bahkan ketika memulai kami ada call center-nya apa kendala yang ada di lapangan yang bisa langsung disampaikan lewat call center dan nanti dibantu penyelesaiannya,” ujarnya. (Afr)