banner 970x250

Pembuatan TPT Sungai Ciberes Cirebon Tak Kunjung Selesai, Desa
Gunungsari Terendam Lagi

Kab. Cirebon, BriliaNews.com – Desa Gunungsari Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, terendam lagi pada Minggu-Senin (22-23/01/2023). Ini banjir yang kesekian kali untuk desa berpenduduk sekitar 9.000 jiwa tersebut.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Daddy Rohanady menyatakan banjir terjadi, akibat penanganan Sungai Ciberes yang tak beres-beres.

“Banjir yang melanda desa yang baru tiga bulan lalu dia kunjungi itu, terjadi lagi, akibat pembuatan tanggul penahan tanah Sungai Ciberes yang tak kunjung selesai,” kata Daddy di Bandung, Senin (23/1/2023).

Menurut Daddy, pembuatan TPT Sungai Ciberes yang tidak beres – beres, mengakibatkan banjir terjadi berulang kali. Bahkan, tahun 2022 terjadi sampai 38 kali Desa Gunungsari kebanjiran. “Itu menunjukkan penanganan Sungai Ciberes tidak beres-beres,” ujarnya.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu juga menyatakan, sebaiknya penanganan sungai seperti itu juga dilakukan melalui pembicaraan dengan banyak pihak. Desa lain di sekitarnya juga harus diajak bicara, karena Sungai Ciberes tidak akan beres jika hanya TPT di Desa Gunungsari yang ditangani.

Sungai Ciberes mengalir cukup panjang. Sungai itu juga melalui beberapa desa. Misalnya Desa Ambit, Desa Ciuyah, dan Desa Mekarsari. Ketiga desa tersebut nasibnya tidak berbeda jauh.

Baca Juga  Guru Besar UNPAD Beri Tips Agar Daging Terinfeksi PMK Aman Dikonsumsi

Oleh karena itu, menurut Daddy, penanganan Sungai Ciberes harus dilakukan secara serius, supaya desa-desa yang terlintasi sungai itu tidak terus-menerus kebanjiran.

Ciberes harus segera dibereskan. BBWS dan Dinas Sumber Daya Air provinsi Jawa Barat, harus melakukan kerja bareng untuk menuntaskan hal itu.

“Saya kira, pembuatan TPT merupakan salah satu solusi yang harus segera dilakukan, bukan hanya sebatas pengerukan,” ucapnya.

Sementara Sekdes Gunungsari, Aris Suherman, menyatakan, sejumlah RT di beberapa RW mengalami banjir. Kali ini mirip dengan apa yang mereka alami pada banjir-banjir sebelumnya. Padahal, pada semester II tahun lalu, baru saja dibicarakan soal pembuatan TPT di daerah aliran Sungai Ciberes di Desa Gunungsari.

Seluruh masyarakat dan pemerintah Desa Gunungsari mengajukan pembuatan TPT Sungai Ciberes. Mereka sangat mendesak agar segera dilakukan perbaikan, karena menyangkut lingkungan hidup mereka khususnya yang berkaitan dengan penanganan Sungai Ciberes.

Sebenarnya ada normalisasi sungai dengan cara pengerukan. Sayangnya, hasil pengerukan sedimentasi hanya dibuang di tepian sungai di sepanjang daerah aliran sungai. Pekerjaan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah. Begitu hujan turun, apalagi dengan curah yang besar/deras, praktis hasil pengerukan akan segera kembali masuk ke sungai.

Baca Juga  Sosialisasikan Program RPJMD dan RPJMN, Bey Machmudin Kunjungi Disdik Jabar

Rupanya hal itu benar-benar tejadi hanya tiga bulan berselang. Jadilah Desa Gunungsari kebanjiran lagi.

“Akibatnya, semua desa yang terlintasi Sungai Ciberes hampir selalu mendapat berkah banjir. Banjir yang 38 kali pada 2022 dan terjadi lagi di awal 2023 melanda Gunungsari merupakan cermin buruk kondisi yang ada,” tambah Daddy.

Sesungguhnya keluhan tentang penanganan Sungai Ciberes tidak hanya disampaikan oleh pengurus Desa Gunungsari. Desa-desa lain yang terlintasi sungai tersebut juga menyampaikan keluhan yang sama. (Ida)