banner 970x250

Antisipasi Hoax, Pemprov Jabar Gelar Kejar Tabayyun di Pondok Pesantren

Kota Bandung, BriliaNews.com – Semakin canggih teknologi termasuk teknologi dalam dunia media sosial, semakin mudah pula orang mengakses berita.

Namun sayangnya, berita yang dimuat banyak yang menyesatkan (hoax), mengadu domba atau dengan tujuan tidak baik.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menegaskan, Pemprov Jawa Barat (Jabar) tidak ingin Jabar gaduh.

Untuk itu Pemprov Jabar bersama Jabar Saber Hoaks, menggelar acara Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun (Kejar Tabbayun), guna mengantisipasi hoaks.

“Jabar ingin damai, ingin tenang dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, agar program pembangunan berjalan baik,” kata Uu pada acara Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun (Kejar Tabbayun) di Pondok Pesantren Syamsul Ulum Muhammadiyah Ujung Berung Kota Bandung, Jum’at (10/2/2023).

Menurut Wagub Uu, tahun ini acara Keliling Jabar Belajar Literasi Baik Asyik dan Fun (Kejar Tabbayun)
menyasar pondok pesantren, setelah sebelumnya masyarakat umum. Hal ini dilakukan, seiring dengan banyaknya gelombang cyber hoaks yang kian menerpa masyarakat.

Baca Juga  Penataan PKL Basement Alun-alun Bandung Tuntas November Ini

Dipilihnya pondok pesantren, karena para santri sudah banyak yang melek teknologi, terutama di perkotaan semuanya sudah pegang handphone.

“Karena mohon maaf, pondok pesantren pun terkadang tidak kuat terhadap gelombang cyber hoaks ini, terutama para siswa/ siswi yang sudah melek teknologi, yang ada di perkotaan dimana semuanya sudah pegang handphone,” tuturnya.

Wagub menandaskan, pembelajaran literasi tentang hoaks sangat penting. Pada program ini, pihaknya memberi pengertian dan bimbingan kepada para santri dan juga asatidz, tentang Jabar Saber Hoaks.

“Kami memberikan pengertian kepada masyarakat, tentang hal semacam ini. Dan sekarang masuk ke wilayah pondok pesantren,” tambahnya.

Uu mengungkapkan, kegiatan ini akan dilaksanakan di 27 kabupaten kota se Jabar, namun saat ini baru di dua pondok pesantren. Tahap pertama, fokus pondok pesantren di perkotaan.

“Tapi kami usahakan dulu di daerah perkotaan, dimana handphone ini sudah menjadi kewajiban atau sudah dimiliki oleh setiap siswa. Namun tidak menutup kemungkinan akan menjadi proyek saya untuk selanjutnya,” ucap Uu.

Baca Juga  Lantik Enam Pj. Bupati dan Pj. Walikota, Bey Machmudin : Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Aman dan Damai

Sementara itu Pimipinan Pondok Pesantren Syamsul Ulum, Dr. A. Zamzam, menandaskan pihaknya mendukung program ini.

“Ini merupakan kehormatan bagi kami, terutama kegiatan Keliling Jabar Tabayun (Kejar Tabayyun) ini, untuk pertama kali di Pondok Pesantren Muhammadiyah di Jabar, dilakukan di sini,” ucap Zamzam

Ia mengatakan, program ini sangat bermanfaat terutama di era globalisasi. Apalagi kita akan segera memasuki tahun politik di 2024.

“Di era globalisasi, dengan arus informasi begitu kencang, senantiasa para santri dan asatidz ini bisa lebih bijak lagi untuk literasi berbagai informasi, terutama nanti di tahun perpolitikan 2024,” tuturnya.

Pewarta : Adi
Editor :Afr