banner 970x250

Wagub Uu Ruzhanul Apresiasi Prestasi SLB Negeri Citeureup Cimahi

Kota Cimahi, BriliaNews.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau kelas dan laboratorium di SLB Negeri Citeureup, Kota Cimahi, Rabu (15/2/2023).

Ia mengapresiasi dan merasa bangga terkait prestasi dan keahlian yang dimiliki peserta didik di SLB Negeri Citeureup.

“Saya hadir ke sini sebagai bukti bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tidak membedakan mana SLB mana SMA. Semua memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan karena itu adalah kewajiban kami,” ungkap Wagub Uu Ruzhanul.

“Dan saya merasa bangga mereka belajar di sini. Ada yang bisa bongkar motor, baca Qur’an, juga kemampuan yang lain sebagai bekal mereka di masa datang,” imbuhnya.

Ia menuturkan para siswa di SLB tak hanya diberikan pendidikan yang bersifat duniawi, melainkan juga sesuai dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin, mereka mendapat pendidikan yang bersifat ukhrawi seperti tahfiz Qur’an.

Baca Juga  Jadapi Musim Hujan, BPBD Kabupaten Bogor Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Oleh karena itu, diharapkan pada masyarakat yang memiliki keluarga atau anak difabel, untuk selalu mendorong mereka agar mau belajar dalam meningkatkan potensinya, karena sekalipun sebagai difabel harus memiliki kemandirian dan keahlian.

“Bagi masyarakat yang memiliki keluarga yang difabel tolong jangan dibiarkan di rumah, apalagi sampai disembunyikan karena malu, tetapi harus disuruh belajar,” tuturnya.

“Kita sebagai orangtua akan meninggal, di saat ada kita mereka terurus bisa terpenuhi kebutuhannya. Tapi di saat kita tidak ada sementara mereka tidak memiliki kemampuan, maka akan menjadi beban,” ujar Uu.

Oleh karena itu, selagi orangtua dan keluarga masih ada, mereka supaya diberi semangat dalam menggali kemampuan dan keahlian, salah satunya dengan dimasukkan ke SLB, insya Allah kehadirannya akan bermanfaat.

Baca Juga  Satgas Anti Rentenir Bantu 200 Warga Bebas dari Jerat Rentenir

“Harapan kami, mereka yang difabel bisa keluar dari sini tidak menjadi beban keluarga, pemerintah, dan masyarakat karena mereka memiliki kemampuan yang ujung-ujungnya bisa mendapatkan pekerjaan dan rezeki dari kegiatannya sendiri. Itu yang kita harapkan,” pungkasnya.
(Ida)