banner 970x250

JQR Goes To Campus Sosialisasikan Pentingnya Ruang Aman Anti Perundungan, Kekerasan Seksual, dan HIV AIDS

Kota Bandung, BriliaNews.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dr.Hj. Atalia Praratya, prihatin dengan semakin maraknya kasus kekerasan seksual dan perundungan yang melanda gen Z

Kasus ini menurutnya sudah menjadi momok yang mengerikan, karena tidak hanya terjadi pada orang dewasa tapi juga melanda usia yang masih muda baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki.

“Kalau dulu kita baca berita, itu dilakukan oleh orang dewasa kepada orang dewasa. Lama-lama orang dewasa kepada anak-anak, lama-lama ini semakin dekat. Ada ayah yang memperkosa anaknya. Ada kakak yang memperkosa adiknya,” kata Atalia pada Webinar JQR Goes to Campus di Lembang Kabupaten Bandung Barat, Senin (13/3/2023).

Atalia mengungkapkan berdasarkan data, kekerasan seksual dan perundungan paling banyak terjadi di tempat tinggal, kemudian sekolah, universitas, bahkan ke institusi yang kita pikir paling aman bagi anak-anak kita, yaitu pesantren.

“Kita tahu kejadian di Jambi. Di sebuah warnet ada 17 anak terkena seksual harrasment (kekerasan seksual),” ujarnya.

“Bahkan tadi malam saya baca di sebuah tempat, ada dua orang guru pesantren melakukan kekerasan seksual kepada 24 santri laki-laki. Jadi ini makin mengerikan.
Artinya tidak ada yang aman dimana-mana,” ujar Atalia yang juga influential woman in local goverment ini.

Terkait kasus perundungan, Atalia menyebut semakin banyak menimpa anak usia sekolah dasar sampai anak remaja seperti yang ahir-ahir ini viral di media sosial.

Baca Juga  Game Gratis Epic Games Minggu Ini : Godfall Challenger Edition dan Prison Architect

Namun kasus perundungan ini semacam fenomena gunung es, yang muncul hanya di permukaan saja karena dampaknya tetlihat nyata, padahal kasusnya banyak.

Demikian pula kasus HIV-AIDS, kata Atalia jumlah kumulatif HIV-AIDS di Jabar sampai ahir tahun 2022 sebanyak 57.914 orang, dan kasus positif AIDS 12.353 orang.

“Itu jumlahnya banyak sekali. Ada hal-hal tertentu yang sudah mulai longgar dalam pergaulan, baik laki-laki dengan prempuan maupun sesama jenis,” ucapnya.

Menghadapi itu semua, Atalia mengatakan Pemerintah Provinsi Jabar sudah menyiapkan berbagai program seperti Jabar Cekas (Jabar Cegah Tindakan Kekerasan). Ada juga yang baru di launching Februari lalu bersama dengan Dinas Pendidikan, yaitu aplikasi Stopper Jabar, ada juga program bersama Polri, yaitu sosialisasi titik-titik rawan kekerasan, Duta GenRe, Jabar Bergerak, dll.

Tapi dibalik itu semua, menurut Pendiri Jabar Bergerak ini, penjagaan yang paling penting adalah dari diri sendiri.

“Berbagai langkah bisa kita lakukan bersama-sama. Pendidikan itu penting, dasar agama itu menjadi patokan kita semua. Teman-teman juga harus bantu untuk menyosialisasikan tentang berbagai program termasuk juga bagaimana upaya kita untuk mencegah perundungan, kekerasan seksual dan juga HIV AIDS,” tuturnya.

Webinar JQR Goes to Campus dengan tema
“Menciptakan Ruang Aman Tanpa Kekerasan Seksual, Perundungan, dan HIV-AIDS di Kalangan Gen-Z”, dihadiri perwakilan dari 11 universitas di Jawa Barat digelar secara daring dan luring.

Wakil Koordinator Bidang Pelayanan Pengaduan sekaligus Ketua Panitia JQR Goes To Campus Yosan Mariani mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari dibentuknya satuan tugas anti perundungan dan kekerasan seksual.

Baca Juga  UPI Ingatkan Peserta SBMPTN Segera Miliki Akun LTMPT

“Pada Desember 2022, kami Jabar Quick Response mendapatkan amanat dari bapak Gubernur Jabar (Ridwan Kamil), untuk membentuk satuan tugas anti perundungan dan kekerasan seksual, sebagai respon atas banyaknya aduan masyarakat Jabar yang masuk ke JQR, terutama yang berkaitan dengan kasus perundungan dan kekerasan seksual yang sering kami tindak lanjuti selama ini,” tuturnya.

Ia berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat menciptakan ruang aman di lingkungan pendidikan serta kita semua dapat menjadi kepanjangan tangan untuk menyelesaikan permasalahan kekerasan seksual, perundungan, dan HIV-AIDS.

Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah mengapresiasi kegiatan yang merupakan inisiatif dari JQR ini.

“Kegiatan ini merupakan inisiatif dari teman-teman JQR, yang melibatkan seluruh perguruan tinggi yang ada di Jabar,” ucapnya.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Semoga para peserta bisa mengikuti acara ini, menyebarluaskannya, dan juga tentunya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
(Adi)