banner 970x250

Pemudik Luar Bandung Raya Dilarang Masuk Kota Bandung

Pemudik Luar Bandung Raya Dilarang Masuk Kota Bandung
Pemudik Luar Bandung Raya Dilarang Masuk Kota Bandung

Bandung, Brilianews.com – Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan masyarakat Kota Bandung dihimbau untuk tidak melakukan perjalanan mudik. Hal itu sesuai kebijakan Pemerintah Pusat.

Pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN), yaitu H-14 peniadaan mudik 22 April – 5 Mei 2021 dan H+7 peniadaan mudik dari tanggal 18 Mei hingga 24 Mei 2021.

Hasil koordinasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dengan Polrestabes Kota Bandung menyatakan, terminal, stasiun, dan bandara akan ditutup sementara pada peniadaan mudik tanggal 6 sampai 17 Mei 2021.

Namun untuk perjalanan wilayah aglomerasi Bandung Raya atau yang mendapat pengecualian dari pemerintah pusat terkait larangan mudik lebaran 2021, masih diperbolehkan.

“Teknis di lapangannya, kalau untuk kendaraan umum bahwa memang semua terminal, stasiun, dan bandara ditutup sementara. Karena itu kebijakan dari pusat sudah diterapkan, diprogress oleh kita,” katanya usai Rapat Terbatas Forkopimda di Pendopo Kota Bandung, Jumat (23/4/ 2021).

Menurut Oded, persoalan yang dihadapi saat ini adalah terkait perjalanan mudik memakai kendaraan pribadi. Dalam rapat terbatas disepakati akan memperkuat koordinasi lintas wilayah, yang teknisnya di bawah Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna.

“Nanti teknisnya di bawah komando Pak Ema, akan mengadakan rapat koordinasi lintas wilayah. Sambil kita tetap masih menunggu kebijakan lintas wilayah dari Provinsi Jawa Barat. Karena kita rapatnya lebih dulu dari Provinsi,” ucapnya.

Baca Juga  Lebihi Standar WHO, Pemkot Bandung Tetap Gencarkan 3T

“Oleh karena itu, kita masih menunggu mereka juga. Pada prinsipnya rapat koordinasi itu suatu keniscayaan. Insyaallah dari kepolisian akan ada cek poin. Teknisnya nanti antara Dishub dan Satlantas, ada rapat lanjutannya,” tambahnya.

Oded menyampaikan, mobilitas masyarakat Bandung Raya diperbolehkan. Prapengkondisian juga akan dilakukan untuk hal tersebut.

“Yang masih wilayah aglomerasi Bandung Raya masih boleh. Tapi kalau di luar itu baik yang alasannya mudik atau pun wisata, itu tidak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, jika ada yang lolos atau sudah melakukan mudik lebih awal, sudah diatur dalam Peraturan Pelaksanaan PPKM Berbasis Mikro sesuai Inmendagri Nomor 9 Tahun 2021.

“Itu tentang penguatan PPKM, sekarang ada yang namanya budaya lapor, itu wajib dilakukan 1×24 jam (tamu) itu harus termonitor. Kalau mereka datang dari zona merah, mereka harus dikarantina,” katanya.

“Di wilayah Kelurahan, RT, RW itu sudah ada posko-posko, kemudian di wilayah kerjanya ada tempat-tempat isoman (isolasi mandiri). Kalau di rumahnya tidak layak untuk isoman, dikarantina di tempat itu,” lanjutnya.

Baca Juga  Hari Buruh Internasional, Bey Machmudin Ajak Buruh Hadirkan Kegiatan Positif

Ema menambahkan, Satgas di kewilayahan juga harus segera menangan, kalau tamu tersebut ditemukan bergejala baik itu ringan, sedang, mau pun yang dinilai mengkhawatirkan.

“Itu kalau gejala ringan, OTG bisa ditangani di lokasi. Tapi kalau gejalanya mengkhawatirkan pasti itu masuk ke Faskes, artinya disana ada koordinasi antara Satgas-Satgas di wilayah Kelurahan. Tapi intinya masyarakat haru benar-benar melaksanakan 5M,” ucapnya.

Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi mengatakan, akan melakukan rapat di forum LLAJ terkait cek poin terkait mudik lebaran.

“Tadi dijelaskan teknisnya dari kepolisian, yang akan menandai kendaraan mana yang memang dari aglomerasi Bandung Raya, mana yang dari luar aglomerasi Bandung Raya. Jadi nanti kita akan melakukan rapat lanjutan,” katanya.

Titik-titiknya ada di ring tiga (perbatasan Kota Bandung) seperti di pintu tol Buahbatu, tol Moch. Toha, tol Pasirkoja, Cibiru, dan Ledeng,” ucapnya. (R)