Kab. Cirebon, BriliaNews.com – Desa Cirebon Girang yang terletak di wilayah Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, sudah cukup lama dikenal sebagai desa religi.
Di desa tersebut terdapat petilasan dan makam keramat Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Sangkan.
Makam keramat ini kerap dibanjiri peziarah dari berbagai penjuru nusantara.
Biasanya banyak peziarah datang ke makam Keramat Talun saat malam Jumat Kliwon atau pada momen tahunan seperti malam 1 Suro (1 Muharram)
Menurut anggota DPRD Jabar H.Daddy Rohanady, selain makam Keramat Talun, di Desa Cirebon Girang juga masih banyak tempat wisata religi lainnya.
Seperti Patilasan Sunan Gunung Djati, Makam Sunan Gunung Djati dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang kerap dikunjungi para peziarah
Tempat ini dianggap sebagai situs berdirinya Cirebon dan Babad Penyebaran Islam di Cirebon.
Karena itu, desa Cirebon Girang layak menjadi kandidat Desa Wisata.
“Kami (DPRD Jabar) mendukung desa Cirebon Girang di Kabupaten Cirebon, menjadi kandidat desa wisata, ” ujar Daddy yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilahan Kab/kota Cirebon dan Kab Indramayu tersebut baru-baru ini.
Daddy Rohanady yang kini menduduki kursi Wakil Ketua Fraksi Gerindra Persatuan DPRD Provinsi Jawa Barat menyebut, banyak pengunjung dari berbagai daerah yang melakukan wisata religi ke makam Keramat Talun, Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Sangkan.
Mbah Kuwu Sangkan sering disebut sebagai penyebar agama Islam di Tanah Cirebon. Selain itu, Mbah Kuwu Sangkan juga dianggap sebagai raja pertama Cirebon. Ia merupakan pewaris mahkota Prabu Siliwangi, datang dan menaklukkan Cirebon.
Berkaitan dengan perda di Provinsi Jawa Barat tentang desa Wisata, kata Daddy tepat rasanya jika Desa Cirebon Girang dijadikan sebagai salah satu kandidat utama untuk menjadi desa wisata yang dimasukkan dalam perda tersebut.
Usulan menjadi desa wisata juga disampaikan secara langsung, oleh Kuwu Cirebon Girang. Untuk itu, Daddy juga bertemu dengan tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Cirebon.
“Mereka meminta bantuan Pemprov Jabar untuk penataan tempat parkir dan perbaikan jalan, menuju lokasi makam yang masih kurang mantap,” ujarnya.
(Ida/ Adikarya Parlemen)
