banner 970x250

Hari Penyiaran Daerah 2023, Belum Seluruh TV Analog di Jabar Beralih ke TV Digital

Kota Bandung, BriliaNews.com – Meski program Analog Switch Off (ASO) atau proses perpindahan televisi analog ke digital diberlakukan Oktober 2022 lalu, namun baru sebagian TV analog di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) yang sudah beralih ke digital.

Padahal, Pemerintah Prov. Jabar sudah berupaya mempersiapkan sarana pendukung untuk merealisaaikan program tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Ika Mardiah mengatakan, hingga saat ini baru TV di wilayah Bandung Raya serta Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) yang sudah beralih ke digital.

“ASO baru terealisasi di Bandung Raya dan Bodebek, yang lainnya belum,” kata Ika Mardiah kepada wartawan, usai acara Jabar Punya Informasi (Japri) vol 125 bertema “Digitalisasi Penyiaran, Penyiaran Sejahtera Jawa Barat Juara” di Gedung Sate Kota Bandung, Senin (5/6/2023).

Menurut Ika Mardiah, kendala utamanya berada di pusat, karena sesuai aturan ASO ini merupakan tanggung jawab Kementerian Kominfo.

“Kita sendiri hanya menyiapkan sarana pendukung, baik dari sisi penguatan lembaga penyiaran, SDM, dan juga masyarakatnya,” tutur Ika.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, Adiyana Slamet menyebut dari hasil penelitian yang dilakukan KPID bersama Fakultas Ilmu Komunisasi (FIKOM) Unpad pada tahun 2021-2022, pengelola TV analog di Jabar sudah siap untuk beralih ke TV digital namun dengan beberapa catatan termasuk kesiapan
infrastruktur.

Baca Juga  Danlanud Husein Sastranegara Serahkan Bantuan Alat Olahraga kepada Sekolah Angkasa

“Di Jabar masih ada beberapa blank spot. Misalnya di Pangandaran ada 10 titik blank spot. Demikian pula di Tasik Selatan, Garut Selatan, Perbatasan Majalengka Kuningan, Subang Selatan, bahkan di Bandung Selatan,” tuturnya.

Oleh karena itu kata Adiyana, pihaknya mendorong lembaga pemegang multi flexing yang mendapat tugas untuk membagikan Set Top Box (STB) untuk secepatnya dibagikan kepada seluruh masyarakat prasejahtera yang sudah terdata.

“Kami berharap pembagian STB kepada maayarakat prasejahtera segera dituntaskan, agar masyarakat Jabar dapat menikmati digitalisasi penyiaran,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) Eris Munandar menuturkan, ASO bukan hanya sekedar perpindahan dari TV analog ke TV digital, tapi akan memberikan banyak keuntungan baik bagi pemerintah, industri media maupun masyarakat.

Sebagai gambaran kata Eris, frekuensi 700Mhz, itu merupakan golden frekuensi, yang selama hampir 80 tahun hanya digunakan untuk industri televisi analog yang begitu sangat boros.

“Padahal di negara lain, pada frekuensi ini dapat digunakan untuk kepentingan lain selain broadcasting, seperti menambah pita internet, misalnya untuk jaringan 5G,” tuturnya.

Baca Juga  Semester I/2023, KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 1,7 Juta Pelanggan KA Jarak Jauh

Oleh karena itu, menurut Eris ASO itu bukan hanya soal alih teknologi dari pindahnya TV analog ke digital, tapi akan ada potensi lain yang bisa dimaksimalkan terhadap sisa frekuensinya.

“Satu frekuensi di TV analog itu cuma untuk satu TV, tapi dengan TV digital, satu frekuensi bisa delapan hingga dua belas televisi. Sehingga sisanya bisa digunakan untuk keamanan, pertahanan, dan juga menambah pita lebar internet agar internet kita bisa lebih cepat,” ucapnya.

“Kami berharap pada peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2023, seluruh wilayah di Jabar sudah dapat menikmati layanan siaran televisi digital,” tutup Eris.

Peringatan Hari Penyiaran Daerah (Harsiarda) tahun 2023, akan berlangsung di Kota Bandung pada tanggal 6 Juni 2023 dan direncanakan akan dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida