banner 970x250

Uu Ruzhanul Ulum Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Media Sosial

Kab. Tasikmalaya, BriliaNews.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengajak seluruh masyarakat, untuk lebih bijak menggunakan media sosial.

Menurutnya, masyarakat harus lebih berhati-hati agar posting maupun komentar yang diunggah, jangan sampai menyinggung orang lain.

Hal tersebut disampaikannya saat bertakziah ke rumah duka siswa SMK yang meninggal dunia akibat tertabrak kereta api di Desa Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (16/6/2023).

Wagub Uu Ruzhanul mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, korban yang merupakan siswa kelas dua SMK tersebut sempat mengalami perundungan di media sosial.

“Kita ambil hikmah dari kejadian ini, di mana ada informasi bahwa sebelum kejadian ini almarhum di- bully di media sosial oleh netizen. Netizen merespons negatif apa yang di- upload sehingga mungkin timbul rasa yang tidak enak dan yang lainnya,” ujar Uu.

Di tempat kejadian juga ditemukan handphone milik korban. Namun menurut keluarganya, kejadian tersebut adalah murni kecelakaan karena tidak ditemukan indikasi percobaan bunuh diri.

Ia berharap masyarakat terutama generasi muda untuk lebih selektif dalam pemilihan konten dan kata-kata, sebelum mengunggahnya di media sosial sehingga tidak menyinggung pihak lain.

“Pada anak muda jangan sembarangan meng- upload gambar, video, cerita, maupun ucapan yang memang tidak bermanfaat, apalagi memudaratkan orang lain dan menyentuh pada pribadi seseorang,” pesannya.

Wagub juga mengimbau para orangtua untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada anak, termasuk mengawasi penggunaan gawai mereka.

Baca Juga  Pertamina Akan Ganti Rumah Warga yang Rusak Akibat Ledakan Tanki BBM di Balongan

Ia meminta para orangtua agar tidak segan dan secara rutin mengecek gawai anak-anaknya guna mendeteksi kemungkinan adanya masalah seperti perundungan dan hal-hal negatif lainnya lebih awal.

“Tolong jangan terlalu beri kebebasan pada anak, pengawasan dari orangtua tetap perlu ditingkatkan,Wagub Uu Ruzhanul Ajak Masyarakat Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

KABUPATEN TASIKMALAYA – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial.

Menurutnya, masyarakat harus lebih berhati-hati agar posting maupun komentar yang diunggah jangan sampai menyinggung orang lain.

Hal tersebut disampaikannya saat bertakziah ke rumah duka siswa SMK yang meninggal dunia akibat tertabrak kereta api di Desa Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (16/6/2023).

Pak Uu –sapaan akrab Uu Ruzhanul—mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, korban yang merupakan siswa kelas dua SMK tersebut sempat mengalami perundungan di media sosial.

“Kita ambil hikmah dari kejadian ini, di mana ada informasi bahwa sebelum kejadian ini almarhum di- bully di media sosial oleh netizen. Netizen merespons negatif apa yang di- upload sehingga mungkin timbul rasa yang tidak enak dan yang lainnya,” ujar Pak Uu.

Di tempat kejadian juga ditemukan handphone milik korban. Namun menurut keluarganya, kejadian tersebut adalah murni kecelakaan karena tidak ditemukan indikasi percobaan bunuh diri.

Baca Juga  Cucu Sugyati Terima Aduan Langkanya Minyak Goreng dan Mahalnya Harga Bahan Pokok di Kabupaten Bandung

Pak Uu berharap agar masyarakat terutama generasi muda untuk lebih selektif dalam pemilihan konten dan kata-kata sebelum mengunggahnya di media sosial sehingga tidak menyinggung pihak lain.

“Pada anak muda jangan sembarangan meng- upload gambar, video, cerita, maupun ucapan yang memang tidak bermanfaat, apalagi memudaratkan orang lain dan menyentuh pada pribadi seseorang,” pesannya.

Selain ajakan bijak bermedia sosial, Pak Uu juga mengimbau kepada para orangtua untuk lebih meningkatkan lagi pengawasan kepada anak, termasuk mengawasi penggunaan gawai mereka.

Ia meminta para orangtua agar tidak segan dan secara rutin mengecek gawai anak-anaknya guna mendeteksi kemungkinan adanya masalah seperti perundungan dan hal-hal negatif lainnya lebih awal.

“Tolong jangan terlalu beri kebebasan pada anak, pengawasan dari orangtua tetap perlu ditingkatkan,” imbuhnya.

“Jangan sampai handphone anak tidak pernah diperiksa dengan alasan hak asasi, tidak etis ataupun yang lainnya. Saya minta pengecekan handphone anak secara berkala, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Editor : Afrida