banner 970x250

Ridwan Kamil : Memaksa Mudik, Indonesia Terancam Seperti India

Ridwan Kamil Memaksa Mudik, Indonesia Terancam Seperti India
Ridwan Kamil Memaksa Mudik, Indonesia Terancam Seperti India

Jakarta, Brilianews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperingatkan, ledakan kasus COVID-19 seperti di India bisa terjadi di Indonesia, apabila warga tidak patuh dan memaksa mudik pada Lebaran tahun ini.

Karena itu, warga Jabar diminta mematuhi aturan pemerintah dengan tidak mudik pada waktu yang ditentukan.

Ditemui usai rapat koordinasi kepala daerah seluruh Indonesia bersama Presiden RI secara virtual, Gubernur menuturkan Presiden khawatir jika aktivitas masyarakat tidak dibatasi karena merasa sukses vaksinasi, Indonesia akan bernasib sama seperti India.

Ia mengatakan Presiden punya rasa kekhawatiran terkait mudik. Berkaca pada India yang merasa sukses kemudian terjadi pelonggaran.

Baca Juga  Pasar Murah Kota Bandung Bakal Hadir di 30 Kecamatan, Catat Waktu dan Tempatnya!

“Tadi Presiden menitipkan agar mudik betul-betul dilarang dan diperketat,” ujar Gubernur di kantor Badan Penghubung Jabar di Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Menurut Gubernur, pemerintah melarang mudik bukan untuk menghalangi silaturahim dengan keluarga di kampung halaman, tapi melindungi masyarakat dalam kerangka yang lebih besar, yakni keselamatan bangsa dan negara.

Sejak instruksi larangan mudik dikeluarkan pemerintah pusat, Jabar sudah menyiapkan strategi pembatasan penyekatan di sejumlah titik guna mengantisipasi pergerakan pemudik.

“Jabar sudah menyiapkan rencana pembatasan penyekatan di jalan utama maupun jalan tikus,” katanya.

Ia, menambahkan kondisi di India saat ini kian memprihatinkan. Media bahkan menyebutnya dengan istilah ‘tsunami’ COVID-19. Kini di negara itu kasus positif per hari mencapai 300.000 orang, dan meninggal 200.000 orang. Tiap dua jam ada 115 pasien meninggal.

Baca Juga  Ridwan Kamil: Doa, Penyempurna Ikhtiar Tangani Pandemi

Para petugas di pusat krematorium kewalahan karena terus menerima jenazah. Otoritas setempat mempertimbangkan jenazah dibakar di jalanan jika krematorium penuh. (Afria)