banner 970x250

Antisipasi Dampak El Nino, BMKG Bandung Imbau Masyarakat Lakukan Langkah Ini

Kota Bandung, BriliaNews.com – Puncak musim kemarau di kota Bandung, diprakirakan akan terjadi pada Agustus 2023.

Sedangkan musim kemarau sendiri dimulai dari Mei dasarian II hingga Oktober 2023.

Pengamat Meteorologi Dan Geofisika (PMG) Madya BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Neneng Sugianti mengatakan,
musim kemarau tahun ini diprediksi bersifat bawah normal atau lebih kering dibanding biasanya.

“Berdasarkan pantauan BMKG Bandung, terjadi penurunan jumlah curah hujan dasarian di beberapa pos pengamatan curah hujan,” ujar Neneng Sugianti di Balai Kota Bandung, Selasa (20/6/2023).

Menurutnya, pada puncak musim hujan di bulan Juli dan Agustus, nilai curah hujan klimatologisnya adalah 73 mm dan 54 mm berturut-turut. Hal ini membuktikan bahwa hujan tetap terjadi bahkan pada puncak musim kemarau sekalipun.

Baca Juga  Peringati Hari Lahir Pancasila, Walikota Bandung Yana Mulyana : Perbedaan Itu Anugerah

Neneng mengungkapkan, fenomena El Nino akan membuat musim kemarau berpeluang lebih lama terjadi di wilayah Bandung Raya.

Secara volume atau jumlah curah hujan akan membuat musim kemarau menjadi lebih kering, dibandingkan kondisi klimatologisnya.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar waspada, karena potensi bencana hidrometeorologi tetap ada.

“Kamu imbau masyarakat Meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Neneng Sugianti juga mengingatkan
masyarakat, untuk lebih optimal menyimpan air pada akhir musim hujan ini guna memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.

Baca Juga  Jabar Gelar Gebyar Vaksinasi, Kejar Target 500.000 per Hari

Hal itu bisa dilakukan dengan gerakan memanen air hujan atau melakukan manajemen air bersih serta melakukan hemat air.

“Sehingga pada puncak musim kemarau, masyarakat bisa lebih siap menghadapi bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi,” kata dia.

“Terpenting, masyarakat tidak perlu panik dengan isu El Nino namun tetap mengikuti perkembangan informasi iklim dari BMKG,” imbuhnya.

Editor : Adi