banner 970x250

Menko Marves Luhut Panjaitan : Uji Coba Kereta Cepat Jakarta – Bandung Berjalan Lancar

Kota Bandung, BriliaNews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam uji coba Kereta Cepat dari Jakarta tujuan Bandung, Kamis (22/6/2023).

Rombongan tiba di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, setelah menaiki Kereta Cepat dari Jakarta sampai Padalarang, dilanjutkan ke Stasiun Tegalluar Kab. Bandung dengan kecepatan kereta hingga 385 km/jam.

“Kita tadi coba dengan Pak Menhub, Pak Gubernur, Kepala Kereta Api Tiongkok, dan juga Dubes Tiongkok Lu Kang, kami mencoba menaiki kereta api dari Jakarta ke Bandung dengan kecepatan 385 km/jam tapi rata-rata tadi di 355 km/jam. Semua berjalan dengan baik,” kata Luhut di stasiun Tegalluar

Dalam uji coba tersebut, waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung sekitar 60 menit.

“Perjalanan dari Jakarta ke Padalarang 22 menit, kemudian sampai ke sini (Stasiun Tegalluar Bandung) 45 menit,” tuturnya.

Luhut menargetkan kereta cepat ini melakukan perjalanan 68 kali per hari, dengan rata-rata penumpang 601 orang.

Proyek kereta cepat ini dikerjakan oleh kontraktor dari Indonesia dan Tiongkok, selama lima tahun.

Presiden RI Joko Widodo dikatakannya akan mencoba menaiki kereta cepat ini sebelum 28 Juli, mungkin 1 minggu sebelumnya.

“Nanti kita siapkan lebih rapi lagi. Jadi saya titip kepada teman-teman sekalian dari Tiongkok dan Indonesia supaya bisa lebih baik, nanti mudah-mudahan tanggal 18 Agustus atau setelah itu Presiden meresmikannya,” tuturnya.

Baca Juga  Kunjungan Kerja ke Medan, Presiden dan Ibu Iriana Disambut Tradisi Adat Batak Toba

Menurut Luhut, ia telah berdiskusi dengan Presiden, terkait peluang untuk meneruskan rute kereta api cepat ini hingga Surabaya.

Luhut juga berterima kasih kepada Tiongkok atas kerjasama terkait proyek tersebut. Ia mengatakan Tiongkok sendiri telah memiliki pengalaman sebanyak 40.000 km kereta cepat. Tidak hanya itu, mereka juga berkeinginan untuk transfer teknologi ke Indonesia.

“Tapi tentu dengan transfer teknologi kita harapkan akan terjadi adanya hilirisasi, sehingga banyak materilnya yang akan bisa diproduksi di dalam negeri. Dengan demikian dapat menciptakan lapangan kerja,” jelas Luhut.

Luhut menuturkan, sekarang sudah mulai dilatih batch pertama 400 sampai 600 orang, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, untuk mulai mengoperasikan dan memelihara kereta api cepat.

“Dan ini modal kita nanti, kalau pemerintah yang akan datang meneruskan program ini, karena saya kira akan membuat ekonomi kita tambah baik lagi di Jawa ini,” ucapnya.

Sementara itu Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi beroperasinya kereta api cepat Jakarta – Bandung.

Namun demikian ia menyayangkan masih sulitnya akses ke Transit Oriented Development (TOD) Tegalluar, termasuk ke Stasiun Tegalluar sendiri.

Baca Juga  Empat Tahun Perpres 15/2018, Menkomarves Tinjau Capaian Program Citarum Harum

Dadang menjelaskan, dalam konsep TOD Tegalluar, daerah tersebut akan memiliki kawasan perkantoran, perumahan, dan juga bisnis, sehingga area tersebut akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.

“Kalau kita lihat 340 hektar totalnya, maka di sini akan bertumbuh kembang perekonomian yang menjadi aset,” paparnya.

Oleh karena itu ia berharap bisa duduk bersama dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, untuk membahas persiapan infrastruktur supaya TOD ini cepat-cepat berjalan.

“Kami sudah ada Rencana Detil Tata Ruang (RDTR), dan di dalamnya ada rencana pembangunan jalan by pass dan juga interchange Jalan Tol Getaci yang nantinya keluar sejajar dengan KCIC,” ujar Dadang.

“Saat ini belum ada jalan akses langsung dari wilayah jalan provinsi yang masuk ke TOD ini. Ini hal yang harus kita prioritaskan sehingga aksesibilitas untuk masuk ke TOD ini bisa ada jalur yang kita lalui dengan cepat dan segera,” pungkasnya.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida