banner 970x250

Sejumlah Artis Terkenal Asal Jabar Akan Meriahkan WJF 2023 di Bandung

Kota Bandung, BriliaNews.com – Pemerintah provinsi Jawa Barat, kembali menggelar pesta rakyat dengan menampilkan potensi-potensi budaya yang ada di Jawa Barat. Dalam event ini, Pemprov Jabar memberikan ruang kepada para seniman untuk mengekspresikan karyanya.

Pesta rakyat yang dikemas dalam event West Java Festival (WJF) 2023, akan digelar selama 2 hari pada Sabtu dan Minggu tanggal 2 dan 3 September 2023 di Jalan Diponegoro, kawasan Gedung Sate dan Stadion Siliwangi, Kota Bandung.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jabar, Dedi Taufik selaku Ketua II Panitia Besar WJF 2023 mengatakan, event bertema Insect of West Java atau Serangga Jawa Barat,
akan dimeriahkan dengan karnaval budaya, konser musik dan Colaboration Forum antar OPD dan pameran.

Sejumlah artis terkenal asal Jabar yang tergabung dalam Gabungan Artis Sunda (GAS), seperti
HIVI, JKT 48, Gigi, The Cangcuters, Wika Salim, PAS Band, dan Doel Sumbang siap menghibur warga Jabar.

“156 warisan budaya tak benda dari Jawa Barat, juga akan ditampilkan dan 14 kabupaten/ kota turut berpartisipasi pada kegiatan karnaval,” katanya pada acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) “Road to West Java Festival 2023” di Gedung Sate, Kamis (31/8/2023).

Dedi Taufik mengungkapkan pesta rakyat ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah kantong parkir, bagi masyarakat Jabar yang ingin menghadiri WJF 2023.

“Kantong parkir juga sudah kita siapkan di beberapa titik. Terutama di sekitar putaran Gedung Sate. Selain itu rencananya kita tambah di Museum Geologi, kemudian Pusdai, Monumen dan Balai Kota pun akan kita pakai,” ujarnya.

Selain mengatur pergerakan orang, Dedi menjelaskan, berkaca pada paristiwa kebakaran di TPA Sarimukti yang menjadikan Bandung Raya darurat sampah, panitia WJF juga sudah menyusun rencana penanganan sampah.

Baca Juga  Anak Usia di Bawah 12 Tahun kembali Diperbolehkan Naik Kereta Api

Ia menegaskan, WJF akan menjadi contoh bagaimana mengelola masalah sampah dari sebuah event besar.
 
“Sekarang ada masalah di TPA Sarimukti, semua mata terbuka. Perlu ada early warning system, terkait sampah sehingga ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat dalam mengelola sampah. Budaya mengelola sampah akan kita sosialisasikan dalam WJF,” ujar Dedi.
 
Menurutnya, jika pengelolaan sampah WJF 2023 berhasil, dalam arti mampu meminimalisir sampah dan memilahnya, sistem ini akan menjadi role model pengelolaan sampah event besar di Jabar.

Dalam ajang WJF 2023 pun, tambah Dedi, panitia akan terus menyuarakan kepada pengunjung agar membuang sampah pada tempat yang disiapkan.

Masyarakat yang akan datang meramaikan WJF 2023 pun diimbau, untuk membawa tumbler dan peralatan makan sendiri.
 
Di sejumlah sudut ada beberapa titik yang disediakan pengisian air bersih/air minum bahkan ada lokasi cuci piring/sendok agar bekas makanan dapat dipakai kembali.

Sementara itu, Budayawan dan Kurator WJF 2023 Aat Suratin mengatakan, sesuai dengan tema acara yang menajamkan pada masalah kebudayaan, maka diharapkan WJF dapat menjadi upaya menciptakan perilaku masyarakat yang peduli pada kebersihan dan berujung pada budaya atau tradisi pengolahan sampah yang lebih baik.
 
“Kita semua tahu dunia sedang tidak baik-baik saja, perubahan iklim kini menjadi ancaman besar, sehingga perubahan perilaku manusia ke arah yang lebih baik harus menjadi budaya arif dan maslahat bagi sesama manusia. Seperti membangun kembali tradisi pengelolaan sampah yang baik akan menjadi tren baru,” tegasnya.
 
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat selaku Sekretaris Panitia Besar WJF 2023 Benny Bachtiar, mengungkapkan WJF 2023 akan menampilkan aneka ragam budaya yang mewarnai Jawa Barat.

Baca Juga  Presiden Jokowi Direncanakan Hadiri Puncak Peringatan Hari Penyiaran Nasional di Bandung

Hal ini bertujuan untuk menyosialisasikan aneka ragam budaya di Jabar sehingga dikenal masyarakat luas.

“Jadi masyarakat mengenal budaya di daerahnya seperti apa. Sehingga nanti mereka akan memahami, mereka itu hidup di dalam sebuah provinsi dengan aneka ragam budaya di dalamnya,” tutur Benny.

Menurutnya, aneka ragam budaya di Jabar ini merupakan suatu keunikan tersendiri, menandakan Jabar memiliki multi budaya dan multi etnis.

Keunikan ini, Ia sebut akan membawa keuntungan bagi Provinsi Jawa Barat.

“Ini jelas akan memberikan keuntungan. Keanekaragaman ini bisa menjadi salah satu bagian dari event yang akan menarik wisatawan,”

Oleh karena itu, tambah Benny, event-event ini diperlukan, dan sebisa mungkin diadakan di berbagai daerah.

“Makanya kenapa kami membuat event itu tidak hanya di Bandung, tapi justru di seluruh wilayah provinsi Jabar yang memiliki potensi, untuk kita kembangkan daerahnya sebagai penyelenggaraan event,” ujarnya.

Ia optimis, event tahunan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang menyaksikan berbagai budaya dan tradisi Jawa Barat.

“Nah dari event itulah kita mengenalkan, ada tradisi lalu kearifan lokalnya dan keindahan alamnya seperti apa,” tutur Benny.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida