banner 970x250

Kota Bandung Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Kota Bandung Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Kota Bandung Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Bandung, Brilianews.com – Guna mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah melakukan berbagai hal. Salah satunya, vaksin bagi tenaga Pendidik dan Pendidikan sebagai salah satu syarat mutlak.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis 2 untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Wilayah Bandung Wetan di SMP Taruna Bakti, Kota Bandung, Rabu (19/5/ 2021).

Menurutnya, Pemkot Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) juga sudah melakukan simulasi serta Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder pendidikan. “Jadi pada dasarnya Pemerintah Kota Bandung sudah siap. Meskipun kita tetap menunggu regulasi dari pemerintah pusat. Tapi di sekolah sekolah itu infrastruktur protkesnya sudah disiapkan,” katanya.

Simulasi yang dilakukan terkait jam masuk dan pulang para peserta didik, tiap kelas pun memiliki waktu berbeda, sehingga tidak saling bersinggungan saat masuk dan keluar sekolah.

“Misalkan untuk SMP, kelas 1 masuk jam 7 pulang jam 10, kelas 2 masuk jam 7.30 pulang 10.30, kemudian kelas tiganya dari jam 8 sampai 11, sehingga gak ketemu. Kantin juga tidak boleh buka,” katanya.

Baca Juga  Jabar Miliki Pusat Distribusi Provinsi Penyimpan Cadangan Pangan

PTM diutamakan untuk pelajaran yang memang harus tatap muka atau praktek. Pelajaran yang bisa lewat Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan secara PJJ.

Sementara itu, Ketua Yayasan Taruna Bakti, Ibramsyah Amir mengatakan, pihaknya sudah melakukan gladi resik untuk mensimulasikan PTM.

“Minggu lalu kami melakukan gladi resik, dan akan dilanjutkan dengan gladi resik berikutnya sampai persiapan sangat matang,” ucapnya.

“Kami menilai beberapa aspek yang butuh perbaikan dari sisi teknis, kemudian bagaimana layout ruangan. Sehingga bisa mencakup semua murid-murid, baik yang ada di dalam offline ataupun dalam online,” tambahnya.

Hal itu itu dilakukan karena kapasitas yang diperbolehkan untuk PTM adalah 50 persen, sehingga infrastruktur harus dipersiapkan semaksimal mungkin.

“Jadi secara penyelenggaraaan pendidikan, kami sudah siap. Tetapi balik lagi kepada orang tua. Jadi sekolah sudah siap, pemerintah mendukung, kalau tidak ada izin dari orang tua, itu juga tidak akan terlaksana,” ucapnya.

Ia menambahkan dalam PTM kuncinya adalah kolaborasi antara stakeholder, baik orang tua penyelenggara pendidikan, dan pemerintah. “Kalau ditanya ketika PTM ini nanti diperbolehkan, ya kami bisa jalan dengan persetujuan orang tua,” lanjutnya.

Baca Juga  Persib Bandung Kalahkan Persita Tanggerang Dengan Skor 1-0

Ibramsyah pun mengaku sudah menyebarkan angket sesuai edaran dari Disdik ke beberapa unit sekolah di bawah Yayasan Taruna Bakti.

“Karena Taruna Bakti mengelola PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai Akademi Sekretaris. Angket sudah disebarkan sesuai anjuran Disdik,” katanya.

Ia mengungkapkan, hasil sementara tingkat keikutsertaan dalam PTM 60-70 persen setuju. “Jadi tergantung level. Ketika di TK mungkin orangtua belum terlalu membiarkan anaknya bersekolah, menyebabkan hanya 40 persen setuju. Kalau SMP itu cukup tinggi. Kita masih tunggu ‘feedback’-nya dari unit-unit lain,” ucapnya. (Afria)