banner 970x250

Jokowi Sebut Harga Beras Naik Akibat Hampir Semua Negara Gagal Panen

Yogyakarta, BriliaNews.com – Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Purwomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Dalam sambutannya, Presiden menyebut alasan pemerintah mengucurkan bantuan pangan, karena naiknya harga beras akibat gagal panen di hampir semua negara.

“Kenapa bantuan beras ini kita berikan? Karena memang di seluruh dunia, di semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal, panennya banyak yang puso,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan kegagalan panen tersebut diakibatkan perubahan iklim, menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan di dalam negerinya.

Baca Juga  LPP RRI Buka Seleksi CPNS 2021, Berikut Rincian Formasinya

“Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain, karena beras mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya,” imbuhnya.

Untuk itu, Kepala Negara selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi. Dengan demikian diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.

“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga otomatis akan naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara,” ungkapnya.

Pemerintah sendiri memberikan bantuan pangan berupa beras, sebanyak 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat.

Baca Juga  Pemdaprov Jabar Kembangkan Pola Mitra Strategis Aktivasi Bandara Kertajati

Menurut Presiden, bantuan akan diberikan hingga Juni 2024 dan bisa diperpanjang jika anggaran negara mencukupi.

“Yang paling penting bapak ibu, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung-hitung cukup, bisa dilanjutkan lagi,” tandasnya.

Editor : Afrida