banner 970x250

Vaksin nOPV2 Bio Farma Lolos Prakualifikasi dari WHO

Kota Bandung, BriliaNews.com – Bio Farma, induk holding Biofarma Group memperoleh prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk vaksin baru Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) pada Desember 2023 lalu.

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, aspek penting dalam tahap prakualifikasi WHO antara lain komitmen manajemen, penerapan sistem manajemen mutu yang komprehensif, dan tingkat kematangan Badan POM.

Maka, dengan masuknya produk vaksin nOPV2 sebagai salah satu vaksin yang lolos prakualifikasi, total produk vaksin Bio Farma yang sudah terdaftar di WHO sebanyak 16 produk.

“Sebelumnya vaksin nOPV2 telah mendapatkan otorisasi, untuk digunakan dalam kondisi darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) dan Emergency Use of Listing (EUL) dari World Health Organization (WHO) pada November 2020,” kata Shadiq Akasya dalam keterangan resminya, Kamis (1/2/2024).

Menurut Shadiq Akasya, selama ini Bio Farma telah memasok vaksin polio atau Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) ke sejumlah negara di Afrika, Eropa, dan Timur Tengah, setelah mendapatkan kontrak permintaan dari UNICEF untuk tahun 2022 dan 2023.

Baca Juga  Uji Coba Pembukaan Pusat Perbelanjaan di Kota Bandung, Prokes Harus Ketat

Hal itu sejalan dengan komitmen Bio Farma untuk melindungi generasi bangsa dan dunia, dari penyakit menular yang dapat dicegah seperti polio.

“Bio Farma juga berperan aktif dalam percepatan pengembangan dan produksi vaksin nOPV2, sebagai strategi end-game polio di dunia,” ujarnya.

Sebagai produsen vaksin dikatakannya Bio Farma juga telah memenuhi 70% kebutuhan vaksin polio dunia, dengan tetap mengutamakan kebutuhan vaksin dalam negeri.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencapaian PQ nOPV2 ini, karena proses untuk mendapatkannya tidaklah mudah,” tandasnya.

Untuk diketahui, Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) merupakan vaksin polio oral generasi terbaru pertama di dunia yang merupakan hasil riset Bio Farma.

Dalam uji klinis, nOPV2 memberikan perlindungan yang sama terhadap virus polio tipe 2 dibandingkan dengan Sabin OPV, dengan keunggulan lebih stabil secara genetik, dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk menghasilkan Circulating Vaccine-Derived Poliovirus (cVDPV) yaitu jenis virus polio yang telah termutasi dengan baik dari jenis yang awalnya terkandung dalam Oral Polio Vaccine (OPV).

Baca Juga  Sebagai Ikon Wisata Jawa Barat, Ricky Kurniawan : Jaga Kawasan Puncak dari Isu Negatif

Hingga saat ini, nOPV2 telah digunakan di 35 negara dengan status Emergency Use of Listing (EUL), terutama di wilayah Afrika yang paling terdampak oleh wabah cVDPV tipe 2.

Selama pengembangan klinis dan penggunaan di lapangan, nOPV2 telah terbukti aman untuk digunakan dan efektif dalam menghentikan wabah seperti pendahulunya, vaksin oral monovalen Sabin tipe 2 (mOPV2), tetapi yang terpenting, lebih stabil secara genetik.

Setelah hampir tiga tahun digunakan, nOPV2 memiliki kemungkinan 80% lebih kecil untuk menimbulkan wabah polio varian baru, sehingga menjadi alat pilihan untuk menghentikan wabah tersebut untuk selamanya.

Pewarta : Adi
Editor       : Sri