banner 970x250

Tanggulangi Banjir di Desa Ciuyah Kabupaten Cirebon, Daddy Rohanady : Gunakan Dana Cadangan

Kab. Cirebon, BriliaNews.com – Ratusan rumah warga di Desa Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon terendam banjir besar, akibat hujan yang turun terus menerus sejak malam hingga pagi hari ini Rabu, (6/2/2024).

Warga yang rumahnya terendam banjir, terpaksa mengungsi ke rumah-rumah warga di Desa lainnya yang tidak terendam.

Menurut Daddy, banjir yang melanda desa Ciuyah, bukan kali ini saja. Yang lebih memprihatinkan, pernah dalam satu tahun, desa ini dilanda banjir hingga 38 kali dan hampir tidak pernah disentuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Padahal, Desa Ciuyah Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon juga adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat.

“Mereka yang tinggal di sana juga adalah anak-anak bangsa dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka ingin menyelamatkan diri,” kata anggota DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady dalam keterangannya melalui telepon genggam, Rabu (6/3/2024).

Baca Juga  Masa Jabatan Gubernur Berahir September 2023, Ridwan Kamil Sampaikan Capaian Pembangunan Jabar

Daddy Rohanady yang juga anggoya Komisi IV DPRD Jabar ini mengatakan, desa yang berada di daerah pemilihan (Dapil) nya ini membutuhkan penanganan yang serius agar banjir tidak lagi melanda desa mereka.

Pemda Kabupaten Cirebon, Pemprov Jabar, Pemerintah Pusat dan Pemerintah di semua tingkatan, dikatakannya dapat menggunakan dana cadangan untuk menanggulangi bencana seperti ini.

“Jadi, saya mohon dengan sangat agar musibah ini juga diperhatikan secara serius. Sekali lagi, ini butuh perhatian serius untuk dicarikan solusinya, ” tegas Daddy.

Menurut Daddy bencana alam banjir di desa Ciuyah yang diakibatkan meluapnya sungai Ciberes, menjadi “PR” besar terutama untuk BBWS Cimanuk-Cisanggarung.

“Sungai Ciberes memang sangat membutuhkan
Tanggul Penahan Tanah (TPT). Kalau tidak, “Ciberes tak akan pernah beres,” tandasnya.

Karena itu, politisi partai Gerindra ini mengusulkan untuk dilakukan pembuatan TPT di sepanjang DAS Ciberes.

Baca Juga  Selama Libur Nataru 2023/ 2024 Pelanggan PT KAI Daop 2 Bandung Naik 15 Persen

Sementara untuk mengantisipasi terulangnya banjir di desa Ciuyah, ia mendesak dilakukannya pengerukan sedimentasi pada sungai Ciberes.

Kemudian hasil pengerukan itu dibuang ke tempat pembuangan yang ada, bukan digundukkan di pinggir kali.

“Tempat pembuangannya ada, tapi selama ini tanah yang dikeruk digundukkan dipinggir kali, sehingga ketika hujan turun, hasil pengerukannya masuk lagi ke sungai, sehingga sedimentasi tidak habis-habis,” pungkasnya.

(Ida/ Adikarya Parlemen)