banner 970x250

DBMPR Jabar Ingatkan Pengendara Waspadai Cuaca Ekstrim Saat Mudik Lebaran

Kota Bandung, BriliaNews.com – Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jawa Barat (Jabar) Bambang Tirtoyuliono menginstruksikan kepada seluruh UPTD Dinas BMPR Jabar, agar melakukan penutupan jalan berlubang pada jalan yang dikelola provinsi.

Penutupan jalan berlubang yang dikenal sebagai program sapu Lubang ini, dilaksanakan dalam upaya menjaga kelancaran arus mudik Lebaran.

“Ada sekitar 630 lobang dari hasil inventarisasi kami, yang mesti terus secara intensif ditambal,” kata Bambang pada konferensi pers terkait persiapan jalur mudik Lebaran 2024 di Bandung, Jum’at (8/3/2024).

Bambang menuturkan sementara ini perbaikan jalan secara kontraktual belum bisa dilakukan, karena masih dalam proses dengan mekanisme sistem baru. Sehingga, Dinas BMPR Jabar baru bisa melakukan pemeliharaan rutin jalan, dengan anggaran sebesar
Rp633 miliar.

Menurut Bambang, 630 lubang tersebut tersebar di jalan milik provinsi sepanjang 2.362,183 km, termasuk pada jalur mudik Lebaran yang berada di jalur alternatif maupun jalur wisata di Jabar.

Adapun jalur alternatif di Jabar sebanyak 114 ruas, sedangkan jalur wisata sebanyak 119 ruas.

“Kami sudah tangani lubang mulai 4 Maret 2024 kemarin dan ditargetkan selesai pada 3 April 2024 mendatang, sehingga ketika mudik sudah bisa digunakan dengan baik dan insyaallah dapat melancarkan perjalanan pemudik di Jabar,” ujar Bambang.

Pihaknya pun meminta setiap koordinator satuan pelayanan pengelolaan jalan dan jembatan, terus memantau kondisi jalan di Jabar terutama untuk mencegah terjadinya lubang baru, ketika proses penanganan lubang berlangsung. Hal itu dilakukan dengan melibatkan tim Unit Reaksi Cepat sapu lubang.

Baca Juga  Sejumlah Perjalanan KA Terganggu, KAI Daop 2 Bandung Mohon Maaf

Asuransi Keselamatan

Bambang juga mengimbau masyarakat pengguna jalan, agar waspada terhadap cuaca ekstrem saat berkendara ketika mudik lebaran.

“Hati-hati berkendara dan waspada karena angin terkadang ekstrem. Begitu pula dengan pohon-pohon, beberapa kejadian kemarin ada yang tumbang dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi di Jawa Barat,” ujarnya.

Bambang menyebut fenomena alam sekarang tidak bisa diprediksi, bahkan ada beberapa potensi yang mengakibatkan pohon tumbang.

“Salah satu tugas Bina Marga adalah memastikan jalan layak dan merawat pohon agar tidak mencederai pengguna jalan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan jumlah pohon yang ada di ruas jalan provinsi, tidak kurang dari 2 juta pohon di sepanjang jalan provinsi dan itu harus di rawat.

Jadi ada yang bisa dipangkas, ada yang bisa teridentifikasi, ada juga yang terabaikan identifikasinya.

Karena itu ia menghimbau kepada semua masyarakat untuk memberikan informasi, manakala ada hal-hal yang perlu ditindak lanjuti.

“Jumlah SDM kita sangat terbatas. Karena itu kita bekerjasama dengan kabupaten/ kota, yang menangani lingkungan hidup, pertamanan dan yang menangani penanggulangan bencana,” tuturnya.

Disamping itu, kata Bambang pihaknya juga melakukan terobosan bekerjasama dengan asuransi.

“Sekali lagi ada gagasan baru, tahun ini sudah mulai kita bekerjasama dengan asuransi keselamatan dalam menangani korban akibat pohon tumbang, ” terangnya.

Ia menambahkan, bukan hanya korban pohon tumbang, tapi juga korban atas pemanfaatan ruang milik jalan lainnya seperti kerusakan jalan dan pemasangan berbagai macam jenis kabel, baik kabel telekomunikasi, maupun kabel PLN akan dicover oleh asuransi.

Baca Juga  PT KAI Akan Lakukan Upaya PK Terhadap Putusan Kasasi Terkait Sengketa Tanah di Kel. Garuda, Kota Bandung

“Jadi mana kala ada pengguna jalan yang tercederai, akibat kerusakan jalan dan kabel akan dijamin oleh asuransi,” ucap Bambang.

Untuk itu ia mengajak semua elemen masyarakat termasuk media, manakala ada hal-hal yang berkenaan dan beresiko, berpotensi ada resiko, tolong diinformasikan kepada kita.

“Jumlah SDM kita terbatas, tidak kurang dari 500 orang, untuk menangani 22.342,18 km,” ungkap dia.

Bambang mengingatkan juga kepada jajarannya untuk selalu waspada siapkan tim unit reaksi cepat yang siaga selama 24 jam.

Untuk mengantisipasi bencana saat musim mudik lebaran tahun 2024 ini, DBMPR Jabar menempatkan 41 posko pengamanan di sepanjang ruas jalan yang dilalui pemudik. Disamping itu, menempatkan peralatan berat atau Disaster Relieve Unit (DRU) di beberapa lokasi ruas jalan rawan bencana longsor.

“Peta rawan longsor dan bencana, ada 151 daerah rawan longsor, 28 rawan banjir, dan 12 amblasan. Misalnya, di Cikajang Pamengpeuk, kalau ada kejadian bencana direport analisis untuk melakukan mitigasi,” pungkasnya. 

(Ida)