banner 970x250

Bio Farma Sosialisasikan Produk Vaksin Demam Berdarah di Bali

Denpasar, BriliaNews.com – Bio Farma menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Produk Vaksin Demam Berdarah, dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota daerah Bali, serta RSUD seluruh Bali di Denpasar, Bali baru-baru ini.

FGD ini dilakukan dalam upaya menanggulangi kasus Demam Berdarah di Indonesia, dengan angka kematian yang signifikan.

Diketahui, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mengalami peningkatan. Sampai April 2024 (minggu ke-18 tahun 2024), tercatat 91.269 kasus dengue dengan angka kematian 641 kematian yang disebabkan oleh penyakit dengue.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom menegaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI juga tidak tinggal diam dalam menanggapi situasi ini.

“Demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit, dengan angka kematian yang cukup tinggi di wilayah Indonesia. Pemerintah RI melalui Kemenkes telah Menyusun Strategi Nasional Penanggulangan Dengue, yang mulai diterapkan sejak 2021. Program ini akan berlangsung sampai dengan 2025, dengan 6 strategi besar untuk penanggulangan penyebaran dengue.” Kata Nyoman.

Baca Juga  Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Creative Center di Cirebon

Nyoman memaparkan bahwa vaksinasi merupakan salah satu metode pencegahan yang efektif untuk menanggulangi penyebaran DBD.

“Strategi tersebut diantaranya adalah Pemeriksaan Jentik Berkala, pembentukan Tim Gerak Cepat dalam Penanggulangan KLB, penerapan Tatalaksana Dengue sesuai standar, mengajak masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing, manajemen program, dan kemitraan dengan Pemerintah,” tuturnya.

Selain itu, tambah Nyoman, yang tidak kalah penting adalah penggunaan vaksin Dengue di kalangan masyarakat untuk penanggulangan penyebaran dengue yang lebih luas di wilayah Provinsi Bali.

Sementara itu, VP. Komersial Nasional Bio Farma, Fitri Puspadewi mengatakan, Bio Farma saat ini telah mengembangkan produk vaksin sebagai penanggulangan terhadap penyebaran penyakit dengue di Indonesia.

Berdasarkan data Kemenkes RI, terdapat peningkatan jumlah kasus DBD dari 73.518 orang pada 2021 menjadi 131.265 kasus pada 2022 dengan angka kematian yang juga meningkat dari 705 orang pada 2021 menjadi 1.183 orang pada 2022.

Untuk menangani fenomena tersebut, Bio Farma berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, dengan pengembangan produk-produk vaksin.

Baca Juga  Menag Sampaikan Selamat Iduladha: Mari Kita Rayakan dengan Gembira

“Salah satunya dengan memasarkan vaksin dengue Qdenga,
hasil kerjasama Bio Farma dengan PT Takeda Indonesia,” tutur Fitri.

Menurut Fitri Puspadewi, Bio Farma telah bekerjasama dengan Takeda untuk mengembangkan dan memasarkan produk vaksin, untuk pencegahan infeksi virus Dengue (DENV) di Indonesia yang dipasarkan dengan merek dagang Qdenga.

Qdenga merupakan vaksin yang diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue, yang disebabkan oleh semua serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4) pada individu berusia 6-46 tahun.

Ia menambahkan, penggunaan Qdenga tidak memerlukan skrining serostatus sebelum pemberian vaksin, sehingga dapat digunakan kepada individu yang belum dan sudah pernah terinfeksi DENV.

“Qdenga cukup diberikan 2 dosis dalam 3 bulan untuk perlindungan jangka panjang,” ucapnya.