banner 970x250

Komunitas Tionghoa Kota Bandung Gagas Mesin Pengolah Sampah Nawasena

Kota Bandung, BriliaNews.com – Komunitas Tionghoa Kota Bandung berinovasi dengan membuat pengolahan sampah dengan alat Nawasena.

Menggandeng sejumlah ahli mesin, komunitas ini membuat mesin pengolahan sampah residu dan non residu tanpa harus dipilah terlebih dahulu.

Cara kerja alat ini sangat mudah, yaitu sampah organik dan sampah plastik atau residu langsung dimasukkan ke alat pencacah, sehingga sampah menjadi cacahan kecil.

Kemudian, cacahan sampah tersebut diberi tepung tapioka dan dicampur ramuan semacam zat adiktif seperti serbuk pakan ikan. Setelah itu, hasil olahan sampah dicetak dengan alat lainnya menjadi briket.
 
Briket tersebut, telah diujicoba menjadi bahan bakar kompor yang dibuat khusus dengan booster menggunakan air tawar.

Baca Juga  Pansus V DPRD Jabar: Anggaran Bantuan Hukum dan Perlindungan Perempuan Harus Memadai

Berdasarkan hasil pengujian sebagai bahan bakar untuk memasak, api yang dihasilkan tidak berbau. Selain itu, menggunakan briket sampah ini bisa mendidihkan air hanya dalam waktu 3 menit.

Teknisi Mesin Nawasena Yaya Suhaya menyebut, sudah ada beberapa daerah lain yang menggunakan mesin pengolah sampah tersebut, misalnya dari Indramayu, yang kabarnya telah memesan 6 set alat ini.

Selain mesin pengolah sampah residu, Yaya juga memaparkan mesin kompor Biomas untuk memanfaatkan sampah kayu dan daun menjadi bahan bakar.

“Pabrik di Indramayu dan lainnya sudah banyak menggunakan kompor tersebut,” tuturnya.
 
Sementara itu, Ketua Duta Toleransi Kota Bandung, Tan Tjong Boe menuturkan pengolahan sampah menjadi briket ini, bermanfaat secara ekonomi maupun lingkungan. Selain itu, inovasi ini juga menjadi salah satu alternatif persoalan sampah di Kota Bandung.
 
“Mesin ini kami beri nama Nawasena, dan bisa mengolah sampah organik dan residu 3 ton per 7 jam,” ujar Tan.

Baca Juga  TPS Ciwastra "Over Capasity", Ini Solusi Pemkot Bandung

Editor  : Adi