Kota Bandung, BriliaNews.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menyediakan drinking water station atau fasilitas air minum di 2 stasiun, yakni Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong.
Fasilitas yang disediakan mulai Juli 2023 tersebut untuk mengurangi penggunaan botol plastik, sebagai salah satu bentuk dukungan KAI guna mencapai net zero emission (NZE).
Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak, seperti Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam menghadirkan layanan drinking water station yang telah melalui beragam uji termasuk kualitas air.
“Air minum tentunya sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. KAI berkomitmen tidak hanya sekedar menyediakan air minum, namun juga air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api,” ujar Ayep Hanapi kepada awak media di Stasiun Bandung, Selasa (13/8/2024).
“Kualitas air minum pada fasilitas drinking water station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu, yang diuji berdasarkan pengujian oleh Coway Water Quality Laboratory. Selain itu, fasilitas air minum tersebut juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI,” tambahnya.
Lebih lanjut Ayep mengatakan, parameter-parameter uji kualitas air pada drinking water station ini, antara lain parameter mikrobiologi (E. Coli dan Total Bakteri Coliform) dan parameter fisik yaitu (Suhu, Total Dissolved Solid, Kekeruhan, Warna, dan Bau).
Selain itu, parameter lain yang diuji ialah kadar kimia (Nitrat, Nitrit, Besi, Mangan, Arsen, Kadmium, Timbal, Fluorida, dan Aluminium), serta parameter kimia tambahan (Total Kromium, Tembaga, Seng, dan Nikel).
“KAI akan terus mendukung kampanye ataupun gerakan konservasi dan teknologi yang ramah lingkungan, sebagai salah satu upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa kereta api sekaligus menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Pewarta : Adi
Editor : Afrida
