banner 970x250

Viral Varian Virus Cacar Monyet Clade 1b, Ini Penjelasan Bio Farma

Kab. Bandung, BriliaNews.com – Thailand menjadi negara Asia pertama yang mengkonfirmasi adanya varian virus Mpox clade 1b pada 23 Agustus 2024.

Sebelumnya pada 14 Agustus 2024 lalu Direktur Utama WHO menetapkan peningkatan kasus Mpox di Republik Demokrasi Kongo dan sejumlah negara di Afrika, sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Internasional (Public Health Emergency of International Concern, PHEIC) berdasarkan Regulasi Kesehatan Internasional (International Health Regulations, IHR).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya memberikan penjelasan terkait varian baru Monkeypox/Mpox ini.

“Mpox atau Monkeypox adalah cacar monyet. Negara-negara ini memang sekarang lagi alert terhadap adanya isu adanya Monkeypox, dimana kita melihat bahwa cacar ini, sebetulnya bukan hanya cacar biasa, cacar monyet, ataupun cacar api, itu penyakitnya hampir-hampir sama,” katanya di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kamis (22/8/2024).

Shadiq menambahkan, Bio Farma sendiri belum memproduksi vaksin Cacar Monyet. Namun demikian Bio Farma pernah diminta untuk melakukan distribusi vaksin tersebut.

Baca Juga  Kasus PMK di Sukabumi, Kecamatan Ciracap Paling Tinggi

“Di dunia, hanya ada 4 perusahaan yang memproduksi vaksin cacar monyet. Sampai sekarang kita memang belum memproduksi itu. Pernah kita diminta untuk melakukan distribusi. Beberapa tahun yang lalu, kita lakukan impor juga dari Denmark. Itu Kemenkes yang lakukan, kita hanya menjadi importir,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, di Indonesia, pada tahun 2023 ada 88 kasus tersebar di beberapa tempat. Penyebarannya juga bukan melalui airborne, tapi bersentuhan langsung.

Oleh karena itu, tambah Shadiq, paramedis yang ada di seluruh Indonesia, perlu diberikan sosialisasi tentang cara penanganannya, dan ketersediaan obat-obatnya juga harus ada.

“Obatnya adalah sejenis antivirus yang bisa diberikan. Ada juga antibiotik dengan jenis tertentu yang bisa diberikan, yang sesuai dengan famili dari cacar,” ujarnya

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Soleh Ayubi menjelaskan, penyakit Mpox ini menjadi concern, karena beberapa waktu yang lalu muncul varian yang baru bernama Clade 1b.

Baca Juga  Ridwan Kamil Bermain Bola Dengan Anak-anak Majalengka

“Varian ini menular cepat dan berbahaya. Kalau yang varian sebelumnya, yang meninggal di bawah 1 persen, sementara Clade 1b itu antara 7-8 persen yang meninggal,” tuturnya.

Ia menjelaskan, penularannya berbeda dengan Covid yang melalui udara, Mpox menular melalui cairan seperti ludah, darah, dan juga cairan lainnya.

Tidak hanya itu, penyakit ini juga banyak ditemukan di kalangan tertentu.

“Dan banyak terjadi di kalangan tertentu, yang melakukan sex bebas, dan mohon maaf, kelompok homosexual, dst. Itu banyak. Melalui bertukar handuk juga bisa. Oleh karena itu, biasakan hidup sehat,” pungkasnya.

Pewarta : Adi
Editor : Afrida