banner 970x250

Bermitra dengan IPD Senegal, Bio Farma Perluas Kemampuan Manufaktur Vaksin Global

Nusa Dua Bali, BriliaNews.com – Bio Farma mengumumkan perluasan signifikan dari Program Reverse Linkage, bekerja sama dengan Institut Pasteur de Dakar (IPD), Senegal, dalam acara Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 di Nusa Dua Bali, Selasa (3/9/2024).

Inisiatif yang didukung oleh Islamic Development Bank (IsDB) ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan dan kapasitas produksi vaksin di Afrika, dengan fokus pada peningkatan kesehatan global dan ketahanan vaksin.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bio Farma (Persero), I.G.N. Suharta Wijaya menyatakan pentingnya kolaborasi ini dalam membangun ketahanan vaksin global terutama di Afrika.

Ia menjelaskan Reverse Linkage, merupakan kerangka kerja kolaborasi teknis yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi antar negara anggota IsDB serta komunitas Muslim di negara non-anggota.

Baca Juga  TVUPI dan Unpad TV Diskusikan Program Bisnis TV Digital

Sejak diperkenalkan pada tahun 2012, mekanisme ini telah diterapkan dalam berbagai proyek pembangunan kapasitas dan kini menjadi alat penting dalam pembangunan berkelanjutan.

Suharta mengungkapkan, IsDB sedang mengintegrasikan Reverse Linkage ke dalam proyek-proyek utamanya sebagai alat pengembangan kontemporer, yang mempromosikan Kerjasama Selatan-Selatan (SSC).

“Kemitraan Bio Farma dengan IPD bertujuan untuk mendukung target Uni Afrika dalam mencapai 60% ketahanan vaksin pada tahun 2040, dengan nilai pasar vaksin di Afrika diperkirakan mencapai USD 5 miliar,” tuturnya.

Tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatkan kemampuan manufaktur vaksin di Afrika yang saat ini masih terbatas, serta memperluas cakupan imunisasi yang rendah selama pandemi COVID-19. Dari populasi Afrika, baru 10 persen yang telah divaksinasi, sedangkan di Indonesia sudah mencapai 80%.

“Dengan memperluas Program Reverse Linkage, Bio Farma berkomitmen untuk tidak hanya mendukung ketahanan vaksin di Afrika, tetapi juga memperluas kegiatan komersialnya secara global,” kata Suharta.

Baca Juga  Ahmad Syaikhu Soroti Stunting dan Rumah Tidak Layak Huni di Bandung Barat

“Bio Farma juga berupaya memposisikan diri sebagai pemain utama di pasar vaksin global melalui pengembangan produk-produk inovatif, yang diharapkan memberikan nilai ekonomi signifikan bagi anggaran nasional di Afrika, serta memperkuat kepemimpinan Bio Farma dalam industri vaksin dunia,” lanjut Suharta.

Editor : Adi
Sumber: Bio Farma