banner 970x250

Kolaborasi PTDI dan Koharmatau Modernisasi C-130 Hercules TNI AU

Kota Bandung, BriliaNews.com – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau), membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS), untuk pendayagunaan sumber daya dalam rangka Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP) pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

PKS ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan Komandan Koharmatau (Dankoharmatau), Marsekal Muda TNI Oki Yanuar, di ruang Courtesy Call Koharmatau Bandung,
baru-baru ini.

Perjanjian ini mencakup beberapa aspek penting yang diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas kedua pihak, dalam mendukung operasional pesawat C-130 Hercules TNI AU. Diantaranya, pendayagunaan SDM yang akan fokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan personel, melalui pelatihan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules; pemanfaatan special tools & ground support equipment; serta pemanfaatan fasilitas Bonding & Composite PTDI untuk pembuatan komponen komposit dalam kegiatan perbaikan.

Pengerjaan CWBR dan AUP tersebut akan dilakukan di Hanggar Aircraft Services (ACS) PTDI, dengan total 9 (sembilan) unit pesawat yang akan menjalani proses tersebut.

Persiapan induction untuk unit pertama direncanakan di Depohar 10 pada Oktober 2024, diikuti dengan pergeseran pesawat pertama ke PTDI pada November 2024 untuk melanjutkan proses induction.

Baca Juga  460 Peserta Ikuti STQH XVIII Tingkat Provinsi Jawa Barat

Dari segi waktu, pengerjaan CWBR diperkirakan sekitar 5 bulan, sedangkan AUP selama 6 bulan.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan berharap, kolaborasi PTDI dan Koharmatau dapat saling memperkuat kompetensi dan kemampuan dalam pengelolaan pesawat C-130 Hercules, yang merupakan salah satu aset vital bagi Angkatan Udara.

Maka, PTDI akan melaksanakan pekerjaan perawatan dan modernisasi pesawat C-130 Hercules dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dan fasilitas yang ada, guna mendukung pertumbuhan sektor pertahanan dalam negeri,” ujarnya.

Gita Amperiawan menyatakan, kolaborasi ini akan menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem pertahanan negara yang solid dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi teknologi di bidang penerbangan dan pertahanan.

“Dengan penuh komitmen kami akan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan efektivitas operasi pesawat C-130 Hercules, baik dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah, maupun menjalankan misi kemanusiaan,” tandasnya.

Menurut Komandan Koharmatau Marsekal Muda TNI Oki Yanuar, TNI AU memiliki banyak Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), mulai dari pesawat tempur sampai pesawat latih.

Namun untuk pemeliharaannya, hingga saat ini 60% masih dikerjakan di luar negeri. Padahal, di dalam negeri ada industri pertahanan, PTDI tapi tidak dimanfaatkan.

Baca Juga  Kunker ke Bandung, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Mohammad Fadjar Sambut Kedatangan Wapres Ma'ruf Amin

“Kita punya industri pertahanan, ada PTDI, kenapa tidak kita manfaatkan kerja sama dengan TNI AU, support apa yang teman-teman industri pertahanan belum miliki dan apa yang Koharmatau belum miliki di-support juga, yang pada akhirnya kita dapat bersama mewujudkan kemandirian industri pertahanan atau kemandirian Alutsista TNI AU,” jelas Marsekal Muda TNI Oki Yanuar.

Dalam hal ini, ia berharap dari kolaborasi antara kedua belah pihak ini nantinya para teknisi senior memberikan transfer of knowledge.

“Teknisi senior Koharmatau akan mentransfer pengetahuan tentang bagaimana memelihara pesawat C-130, termasuk publikasi teknis yang dimiliki. Begitu pula sebaliknya, PTDI akan membantu ketika nanti kami ada kekurangan publikasi teknik untuk pesawat CN235 atau NC212i. Jadi, kita bisa saling berkolaborasi, ” pungkasnya.

(Ida)