banner 970x250

HCMI Tuntut Transparansi Anggaran Reses Anggota DPRD Jabar

HCMI Tuntut Transparansi Anggaran Reses Anggota DPRD Jabar
HCMI Tuntut Transparansi Anggaran Reses Anggota DPRD Jabar

Bandung, Brilianews.com – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Cendekiawan Muda Indonesia (HCMI), menggeruduk Gedung DPRD Jabar jalan Diponegoro kota Bandung, Senin (13/9/2021).

Aksi tersebut didasari oleh dugaan kegiatan reses fiktif, yang dilakukan oknum anggota DPRD dalam kurun waktu 2019 hingga 2021.

Sekjen HCMI, Angga Firmansyah meminta transparansi anggaran reses, karena seperti diketahui setiap anggota dewan wajib melakukan kegiatan reses.

Namun, menurutnya masih terdapat anggota dewan yang tidak melaksanakan kegiatan reses tapi anggarannya diterima.

“Kami menduga adanya permainan di dalam, ada manipulasi data anggaran reses,” ujar Firmansyah dalam orasinya didepan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (13/9/2021).

HCMI Tuntut Transparansi Anggaran Reses Anggota DPRD Jabar
HCMI Tuntut Transparansi Anggaran Reses Anggota DPRD Jabar

Ia mengaku saat audiensi HCMI dengan Humas dan Protokol DPRD Jabar, belum menemui titik temu. Sebab, pihak DPRD hanya memberikan jawaban normatif seperti, anggota DPRD Jabar melakukan reses.

Baca Juga  Danau Toba di Sumatera Utara Masuk Lima Destinasi Super Prioritas Indonesia

“Tapi ketika kami meminta dibukanya anggaran reses, mereka tidak bisa melampirkan itu,” ucapnya.

Kendati begitu, tuntutan utama HCMI yakni pelaksanaan kegiatan reses anggota DPRD Jabar. Pasalnya, pihaknya telah melakukan survei ke berbagai daerah seperti Kabupaten Sumedang, Majalengka, Subang, Bandung, dan Kota Bandung dari tingkat kelurahan dan kecamatan, tidak ada kegiatan reses dari anggota DPRD Jabar.

“Tidak ditemukan reses di daerah tersebut, karena ketika kami kunjungi ke masyarakat pun tidak ada reses, baik secara daring maupun luring. Padahal, di tengah pandemi Covid-19 masyarakat sangat mengharapkan kehadiran dari anggota DPRD Jabar,” lanjutnya.

“Walaupun tidak ada kegiatan reses tetapi laporan kegiatan tersebut tetap harus ada, sehingga pihaknya curiga bahwa laporan tersebut dimanipulasi,” sambungnya.

Atas dasar hal tersebut, ke depannya HCMI akan mengedukasi masyarakat bahwa hari DPRD Jabar sudah tidak peduli lagi kepada masyarakat. Sebab, hingga saat ini tidak ada keseriusan dari DPRD Jabar untuk membuka transparansi anggaran kegiatan reses.

Baca Juga  Program Citarum Harum Tentukan Kualitas Hidup 18 Juta Orang

“HCMI menduga besaran anggaran kegiatan reses sekitar Rp 140 juta per anggota DPRD Jabar,” imbuhnya.

Kendati demikian, HCMI tidak akan membuka terlebih dahulu data yang dimiliki. Sehingga, HCMI akan mengadu data dengan pihak DPRD Jabar.

“Akan ada sinkronisasi data yang kami punya dengan data mereka,” tutupnya. (Adi)