banner 970x250

Sambangi Rumah Keluarga Sarah, Atalia : Kasus KDRT Ibarat Gunung Es

Sambangi Rumah Keluarga Sarah, Kasus KDRT Ibarat Gunung Es
Sambangi Rumah Keluarga Sarah, Kasus KDRT Ibarat Gunung Es

Kab. Cianjur, Brilianews.com – Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil menyambangi keluarga Sarah warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur, yang meninggal disiram air keras oleh suaminya Abdul Latif yang seorang warga negara Arab Saudi.

Atalia bertemu dengan orang tua almarhumah Sarah di RT 02/07, Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kamis (25/11/2021).

“Saya hari ini hadir untuk takziah ke keluarga besarnya Sarah, saya merasa prihatin terhadap kejadian ini. Tentu kejadian ini adalah kejadian yang harus menjadi pembuka mata kita semua, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang,” ujar Atalia.

Saat mendatangi rumah duka keluarga korban, Atalia memberikan semangat kepada Erawati, ibu kandung Sarah. Ia menilai situasi keluarga yang ditinggalkan penuh dengan keharmonisan.

“Jadi saya melihat bagaimana kondisi yang ada ternyata di sini dia memiliki keluarga yang luar biasa, seorang ibu dan juga dua adik. Mereka ini keluarga yang hangat dan juga pamannya dan lain sebagainya,” imbuh Atalia.

Menurut Atalia, kejadian nahas yang menimpa Sarah harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Oleh karenanya Atalia mengajak berbagai stakeholders dimulai dari Polri, TNI hingga dinas terkait dan masyarakat setempat, untuk bahu membahu melaporkan apabila terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Baca Juga  Parlemen Dalam Sketsa Kebangsaan Menyongsong 100 Tahun Indonesia Raya
Sambangi Rumah Keluarga Sarah, Kasus KDRT Ibarat Gunung Es

Apalagi menurut laporan yang didapat dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar, pada 2020 ada 300 laporan KDRT. Kasus yang dilaporkan pun beragam, baik bersifat internal pribadi ataupun yang ketakutan untuk melapor hingga menjadi fenomena gunung es.

“KDRT ini seperti fenonema gunung es, bahwa di Jabar sendiri ada 300 di tahun 2020 yang melapor. Kita tahu begitu banyak kasus KDRT, apalagi yang mereka anggap masalah yang itu adalah urusan internal tidak pantas dilaporkan,” paparnya.

“Oleh karenanya momentum ini saya kira harus jadi pembuka mata kita semua, supaya kejadian ini tidak terjadi lagi di masa yang akan datang,” harap Atalia.

Saat ini Pemda Provinsi Jabar melalui DP3AKB terus mengedukasi ke 27 kabupaten/kota hingga pelosok desa terkait keluarga. Apabila ada peristiwa KDRT, Atalia menyebut masyarakat bisa melaporkan melalui hotline 129, untuk membantu menyelesaikan masalahnya.

Baca Juga  Groundbreaking Legoknangka Dijadwalkan Semester I Tahun 2024

“Sebetulnya kami ini secara berjejaring hanya belum merata ke semua kabupaten/kota sudah punya satgas KDRT di tingkat desa, tapi kita akan coba kuatkan lagi dengan DP3AKB Cianjur supaya ketika ada kasus-kasus ini mereka tahu harus lapor ke mana,” ujarnya.

“Jadi memang ini harus kerja sama semua pihak tidak hanya DP3AKB tidak hanya pemerintah setempat apakah itu RT/RW kemudian juga desa termasuk juga disdukcapil,” pungkas Atalia.

Sarah (21) meninggal dunia pada Sabtu (20/11/2021) akibat disiram air keras oleh suaminya Abdul Latief. Warga negara Arab Saudi itu kini terancam penjara seumur hidup dan siap diadili di pengadilan Indonesia. (Afr)