banner 970x250

Perlu Pemerataan Dokter Gigi Spesialis Sampai ke Pelosok Daerah

Bandung, Brilianews.com – Infonesia saat ini masih kekurangan dokter gigi spesialis.

Di tingkat Asean saja, jumlah dokter gigi spesialis yang dimiliki Indonesia, masih setara dengan negara kelas menengah bawah.

“Kita cuma punya 4.500 jumlah dokter gigi spesialis se-Indonesia. Dan ini rata-rata menumpuk di kota – kota besar,” ujar Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Usman Sumantri di Bandung, Rabu (1/6/2022).

Menurut Usman, perlu ada pemerataan tenaga medis sampai ke daerah terpencil. Jika tak ada regulasi dan percepatan regenerasi, dalam kurun 15 tahun kebutuhan akan dokter gigi spesialis tidak bisa terpenuhi.

“Saya berharap Unpad dan universitas lain di kota besar melalui poli gigi umumnya, bisa mencetak dokter gigi baru. Mereka bisa ditempatkan ke daerah terpencil yang kita ikat melalui regulasi,” usulnya.

Baca Juga  Perlambatan Ekonomi Global Akan Jadi Tantangan Perdagangan Luar Negeri Indonesia di 2024

Menanggapi hal ini, Ketua PDGI Kota Bandung, drg. Sri Mulyanti mengakui sebagian besar dokter gigi terutama spesialis masih menumpuk di kota-kota besar.

“Di Bandung sendiri, dokter gigi umum itu ada sekitar 1.400. Itu pun tidak semua aktif praktik dan menumpuk di kota besar,” ungkapnya..

Mulyanti menuturkan belum meratanya jumlah dokter gigi di daerah terpencil, juga berdampak pada kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai. Sebab, dokter gigi sendiri membutuhkan dukungan fasilitas, minimal kursi gigi untuk melakukan tindakan.

“Dokter gigi itu kan butuh alat ya, misalnya kursi gigi. Kalau tidak ada fasilitasnya, para dokter gigi juga tidak bisa maksimal melayani. Nantinya malah hanya penyuluhan. Saya pikir perlu didukung juga dengan fasilitas memadai sebelum diterjunkan ke daerah yang membutuhkan,” jelasnya.

Baca Juga  BI Cabut dan Tarik 20 Pecahan Uang Rupiah Khusus dari Peredaran

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan apresiasinya untuk seluruh dokter gigi yang telah memberikan pelayanan maksimal di tengah pandemi.

“Rentan sekali dokter gigi ini terpapar karena Covid-19 itu kan dari droplet air liur. Mudah-mudahan setelah Kota Bandung masuk endemi, para dokter gigi bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi pada masyarakat,” tutur Yana. (Adi)