banner 970x250

Ketua ISPI Sunaryo Kartadinata :
Pendidikan untuk Menyiapkan Generasi Jadi Kreator Masa Depan Bangsa

Kota Bandung, Brilianews.com – Pembangunan pendidikan secara kuantitatif telah mampu meningkatkan partisipasi pendidikan masyarakat, yang diindikasikan dari meningkatnya partisipasi pendidikan masyarakat (APK dan APM pada seluruh jenjang pendidikan) dan meningkatnya rata-rata lama sekolah (RLS).

Namun demikian, seiring dengan tantangan yang dihadapi, lulusan jenjang pendidikan disinyalir belum mampu sepenuhnya menjawab tantangan dan persoalan yang terjadi di masyarakat.

Selain perubahan yang sangat cepat terjadi pada masyarakat, dukungan sistem dan layanan pendidikan pada satuan pendidikan, juga belum mampu membawa dunia nyata ke dalam proses pendidikan.

Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd yang sekaligus Duta Besar Indonesia untuk Republik Uzbekistan menjelaskan,
pendidikan abad 21 merupakan isu krusial yang terus dikaji dan dicari formulanya.

“Fase perkembangan revolusi industri 4.0 telah banyak mengubah wajah dan pola kehidupan manusia. Penggunaan dan pemanfaatan internet of thinks, big data, cloud computing, dan cognitive computing, telah memberikan efek terhadap kehidupan ekononi, sosial, pilitik, bahkan pendidikan, ” kata Sunaryo pada
seminar nasional pedidikan dengan tema “Peran Ilmu Pendidikan dan Profesi Pendidik dalam Pembangunan Nasional, ” di Bandung, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga  Kajati Jabar Asep Nana Mulyana Dikukuhkan Sebagai Profesor Kehormatan Bidang Ilmu Hukum UPI

Menurut Sunaryo yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Uzbekistan, lahirnya konsep society 5.0 menegaskan bahwa keberadaan teknologi sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan martabat manusia.

Hal ini berimplikasi terhadap model relasi antar individu, kelompok, bangsa dan negara.

“Di sinilah peran pendidikan untuk menyiapkan generasi yang mampu beradaptasi sekaligus menjadi kreator masa depan yang lebih baik, ” ujarnya.

Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd mengutip hasil publikasi UNESCO (2015) tentang blueprint pendidikan yang dibutuhkan untuk abad 21, berfokus pada penghormatan terhadap kehidupan dan martabat manusia, keadilan sosial, dan tanggung jawab bersama untuk masa depan yang berkelanjutan.

Bluepint ini merupakan jabaran dari pemikiran Delors (1996) tentang empat pilar pendidikan, yaitu; learning to know; learning to do; learning to live together; and learning to be.

Ia mengingatkan, tantangan pendidikan setiap hari akan terus berkembang. Mulai awal tahun 2020 kita dihadapkan pada suatu tantangan pendidikan, di mana tersebarnya virus covid-19 telah mengubah proses pendidikan yang sebelumnya dilaksanakan secara dengan prioritas tatap muka (luring) menjadi prioritas tatap maya (daring).

Baca Juga  Mulai 1 Januari 2024, Pengawasan dan Perizinan BPR di Wilayah Bodebek Dialihkan dari OJK Jabar ke OJK Jabodebek & Provinsi Banten

“Banyak persoalan yang ditemukan selama proses belajar daring ini, mulai dari kesiapan guru, kemampuan guru dalam memanfaatkan media, partisipasi siswa, kualitas pembelajaran, model asesmen, dan capaian kompetensi siswa, ” tuturnya.

Merespon berbagai fenomena dan tantangan tersebut, ISPI sebagai organisasi yang berkontribusi terhadap keberlangsungan pendidikan, sudah saatnya melahirkan gagasan-gagasan untuk melakukan pembaharuan pendidikan, mulai dari kebijakan pendidikan, teori, sampai pada praksis pendidikan.

Seminar pendidikan ini merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional
ISPI VIII tahun 2022 yang berlangsung tiga hari. (Adi)