banner 970x250

Masa Angkutan Lebaran 2021, Kota Bandung Siapkan 335 Unit Bis

Masa Angkutan Lebaran 2021, Kota Bandung Siapkan 335 Unit Bis

Bandung, Brilianews.com – Menjelang mudik lebaran 2021, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyiapkan sejumlah antisipasi terjadinya lonjakan arus lalu lintas dan penumpang angkutan umum.

Lebaran tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir (MTP) Dishub Kota Bandung, Khairul Rijal pada acara Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika Kota Bandung, Kamis (25 Maret 2021), mengatakan, persiapan yang dilakukan mulai dari terminal, armada bus, supir, dan tentunya yang tak kalah penting yaitu penerapan protokol kesehatan.

“Prediksi kami mungkin tahun ini akan ada lonjakan, karena masyarakat sudah rindu pulang kampung. Tapi dari prediksi kami juga karena dampak dari pandemi yang belum berakhir, orang akan lebih bijak dalam menggunakan uang,” tutur Rijal.

Menurut Rizal, jika dilihat dari tren tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2017, 2018, dan 2019, arus mudik lebaran cenderung meningkat.

Pada tahun 2017, sebanyak 182 ribu orang melakukan perjalanan mudik melalui Terminal Leuwipanjang dan 40 ribu orang melalui Terminal Cicaheum.

Sedangkan pada 2019, sebanyak 180 ribu orang mudik melalui Terminal Leuwi Panjang dan 43 ribu orang lainnya mudik melalui Terminal Leuwipanjang.

Baca Juga  Covid-19 Varian Delta Sudah Masuk ke Sembilan Daerah di Jabar

“Simpul mudik dari kota Bandung yakni Terminal Leuwipanjang ke wilayah barat dan Terminal Cicaheum untuk wilayah timur,” tuturnya.

Dengan demikian, lanjutnya, meski saat ini pemerintah pusat belum mengeluarkan keputusan resmi terkait libur lebaran 2021, namun Pemerintah Kota Bandung melalui Dishub telah menyiapkan 486 armada bus yang tersebar di dua terminal.

“Kalau di Terminal Leuwi Panjang ada 335 bus, apabila kapasitas 75 persen berarti ada 12.563 seat/hari. Dan 151 bus di Terminal Cicaheum, kalau 75 persen ada 5.563 seat/hari,” terangnya.

Terkait dengan protokol kesehatan, pihaknya memastikan setiap armada bus yang akan memasuki maupun meninggalkan termina, wajib dicuci dan disemprot disinfektan. Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Termasuk pemeriksaan laik jalan kendaraan yang diberangkatkan dari terminal utama. Sebelum berangkat, kami juga selalu melakukan pemeriksaan kesehatan bagi sopir,” ujarnya.

Di samping itu, penerapan protokol kesehatan di terminal dipastikan akan terus dilakukan, termasuk bagi para calon penumpang yang memasuki terminal.

“Penumpang masuk wajib cuci tangan, pengecekan suhu tubuh, pembatasan tempat duduk di bus, dan transaksi tidak boleh di dalam bus tapi harus dilakukan sebelum naik bus yaitu di dalam terminal,” tegasnya.

Baca Juga  Novo Nordisk dan Bio Farma Bermitra dalam Proses Produksi Insulin untuk Orang dengan Diabetes di Indonesia

Namun tak dapat dipungkiri, menurut Rizal, pada saat pelaksanaan di lapangan, masih saja ditemukan penumpang yang naik di luar terminal.

“Maka, kami selalu mengimbau kepada pemilik armada bus, karena tidak mungkin kami bisa memantau selama 24 jam. Kami juga meminta masyarakat untuk melaporkan apabila terjadi pelanggaran Prokes,” tuturnya.

Ia menghimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai membawa virus dan menularkan kepada keluarga di kampung halaman.

“Bagi pemudik pastikan ekonomi tercukupi dan kesehatan fit. Jangan sampai kita membawa virus ke kampung. Karena masih pandemi, gunakan keuangan secara baik dan bijak. Sekiranya tidak terlalu perlu, tahan diri untuk tidak bepergian,” harapnya. (Adi)