banner 970x250

Diskimrum Mulai Uji Coba Nyetor Sampah (Nyepah)

Diskimrum Mulai Uji Coba Nyetor Sampah (Nyepah)
Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar Boy Iman. (Foto: Diskimrum Jabar)

Bandung, Brilianews.com – Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) Provinsi Jawa Barat memulai uji coba program Nyetor Sampah atau Nyepah, untuk mengurangi sampah dari sumbernya.

Kepala Diskimrum Provinsi Jabar Boy Iman menyebutkan, program Nyepah baru dimulai di kawasan perkantoran Kawaluyaan, Kota Bandung.

Menurutnya pengurangan sampah dari sumber akan diterapkan di skala rumah tangga.

“Kami mulai dengan nyetor sampah atau nyepah. Hanya baru dilaksanakan di kantor kami di Kawaluyaan. Jika ini berhasil, akan kami terapkan di skala rumah tangga,” katanya di Bandung, Rabu (5/5/2021).

Menurut Boy, Diskimrum mencoba mengubah paradigma masyarakat dari sampah adalah masalah menjadi sampah adalah berkah. “Nyepah itu sampah non organik dikumpulkan lalu disetorkan ke bank sampah, sebagai imbalannyanya mendapat kupon yang dapat ditukarkan dengan sembako” jelas Boy.

Baca Juga  MPP Digital Terobosan Pemprov Jabar Untuk Pelayanan Satu Atap

Selain Nyepah di kawasan Kawaluyan, program lainnya yang sudah mulai dijalankan adalah Gebyar Pas atau Gerakan Membayar Pakai Sampah. Gebyar Pas sudah dilaksanakan di beberapa apartemen transit Solokan Jeruk dan Rancaekek (Kabupaten Bandung), Batujajar (KBB) dan apartemen transit Ujungberung, Kota Bandung.

“Dengan pola yang hampir sama dengan Nyepah, gerakan Gebyar Pas juga mengganti sampah yang disetor dengan kupon, guna mendapatkan kebutuhan pokok.

Dengan program itu, sampah non organik sudah berkurang. Yang sedang kita upayakan pengurangan sampah organiknya. Nanti akan kita coba membuatnya menjadi pupuk cair dan lain-lain. Semoga dengan adanya Oktopus ini program itu bisa dipercepat” ungkapnya.

Baca Juga  Jabar Atur Strategi Pengawasan dan Penyekatan Mudik Lebaran

Boy juga menyebutkan penanganan sampah yang dilakukan Diskimrum adalah penanganan sampah di hulu atau di tingkat sumber sampah domestik, sedangkan yang ditangani Dinas LH adalah sampah di hilir. (Afria)