banner 970x250

Daddy Rohanady : Butuh Langkah Cepat Hadapi Pandemi COVID-19

Butuh Langkah Cepat Hadapi Pandemi COVID-19
Butuh Langkah Cepat Hadapi Pandemi COVID-19

Bandung, Brilianews.com – Pandemi COVID-19 kian terus menyebar, bahkan di Jawa Barat, jumlah pasien COVID-19 meningkat, sejalan dengan naiknya jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit.

BOR di Jawa Barat, sudah melebihi batas yang ditetapkan WHO.

“Butuh langkah cepat,” ujar anggota DPRD Provinsi Jabar Daddy Rohanady, menanggapi perkembangan terakhir situasi pandemi COVID-19, Rabu (15/07/2021).

Menurut Daddy, ketika pandemi terus menyebar, banyak tenaga kesehatan ikut terpapar. Karena itu, dibutuhkan langkah penanggulangan secepatnya.

Secara, nasional, kasus harian virus corona-19 sangat mengkhawatirkan. Hingga Selasa (13/07/2021) tercatat 47.899 kasus baru yang terkonfirmasi. Jumlah tersebut memecahkan rekor sebagai kasus harian tertinggi semenjak pandemi. Dengan tambahan ini, total kasus hingga saat ini mencapai 2.615.529 kasus.

Sementara itu, total 2.139.601 orang telah sembuh dari COVID-19. Kasus kematian sendiri, tercatat turun menjadi 864 dari sehari sebelumnya 891 orang. Secara keseluruhan, sebanyak 68.219 orang meninggal akibat COVID-19.

Melihat perkembangan pada minggu pertama Juli 2021, pada 1 Juli tercatat ada penambahan 24.836 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam.

Selanjutnya, jumlah kasus baru kembali mencapai rekor, setelah bertambah 25.830 pada 2 Juli.

Lalu pada 3 Juli jumlah kasus baru kembali mencatatkan angka tertinggi, yakni bertambah sebanyak 27.913. Pada 5 Juli rekor kembali tercatat setelah ada penambahan 29.745 kasus. Berikutnya pada 6 Juli rekor kembali tercatat dengan penambahan sebanyak 31.189 kasus. Itu data di tingkat nasional.

Baca Juga  Penanganan PPKM, 26 Kabupaten/ Kota Masuk Level 1 dan 61 Kabupaten/ Kota Masuk Level 2

Di Jawa Barat secara total terkonfirmasi positif 459.949 orang, dengan kasus baru sebanyak 7.842, meninggal 6.616 dengan kasus baru sebanyak 175.

“Baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota, semua menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Perkembangan terkini yang ada di Kabupaten Cirebon, total warga yang terpapar di Kabupaten Cirebon adalah 3.583 orang. Dari 40 kecamatan yang ada, 35 tergolong zona merah. Inilah tiga kecamatan dengan jumlah terkonfirmasi terbanyak, yakni Kecamatan Sumber 270 orang, Talun 255 orang, dan Plumbon 167 orang, ” ungkap politisi partai Gerindra tersebut.

Menurut Daddy dengan jumlah masyarakat terpapar COVID-19 yang terus bertambah, perlu diambil langkah-langkah penanggulangan secepatnya. Beberapa daerah sudah menambah ruang rawat khusus untuk pasien COVID-19. Ada yang menggunakan sekolah karena proses pembelajaran tidak memungkinkan untuk tatap muka. Ada yang menggunakan tenda. Bahkan, ada pula yang menggunakan kontainer. Itu semua tergantung pada pilihan rumah sakit dan wilayah masing-masing.

Langkah-langkah tersebut dilakukan karena naiknya secara pesat jumlah masyarakat yang terpapar COVID-19.

“Masalahnya kemudian bukan hanya pada ketersediaan ruangan. Banyak dampak ikutan yang harus dipenuhi, semisal obat-obatan, APD, dan oksigen beserta tabungnya yang belakangan ini ramai diperbincangkan,” terang Daddy.

Baca Juga  PPKM Mikro Darurat Akan Diberlakukan, Jabar Fokus Tekan Kasus dan Beban Rumah Sakit

Ada hal yang tidak kalah penting, yakni ketersediaan tenaga kesehatan (nakes). Mereka telah bekerja siang dan malam menghadapi pandemi selama setahun lebih.

Padahal, mereka juga manusia. Bisa jadi mereka kelelahan sehingga tingkat imunnya menurun.

Para nakes banyak pula yang terpapar, bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia. Akhirnya, tidak mengherankan jika cukup banyak IGD rumah sakit yang menolak pasien baru karena pasien yang ada saja belum tertangani secara optimal.

“Terlepas dari pro dan kontra soal kebijakan yang diambil dalam penanganan pandemi, fakta di lapangan masih banyak warga yang meninggal dunia. Lahan yang disediakan beberapa daerah untuk tempat pemakaman umum menunjukkan hal itu. Butuh langkah cepat untuk menanggulanginya, tapi tetap harus sabar,” pungkas anggota DPRD dari dapil Cirebon-Indramayu tersebut. (Adi)