banner 970x250

JQR Konsolidasikan Pemulangan Warga Jabar dari Arab Saudi dan Korea Selatan yang Alami Masalah Kesehatan

Kota Bandung – Lembaga kemanusiaan Jabar Quick Response (JQR) sedang mengkonsolidasikan kepulangan Warga Jawa Barat dari Arab Saudi dan Korea Selatan.

Diketahui dua warga Jabar tersebut terkendala untuk pulang ke tanah air, karena memiliki masalah kesehatan.

Menurut Ketua Umum JQR Bambang Trenggono, warga Jabar yang tertahan di Riyadh Arab Saudi, telah tiba di tanah air pada Kamis (3/2/22).

Keberhasilan ini merupakan hasil konsolidasi lintas dinas dan badan. “Hal ini merupakan ciri bagaimana negara hadir dalam permasalahan warganya, dimanapun dia berada,” ujar Bambang, Senin (7/3/2022).

Sedangkan untuk warga Kab.Sukabumi yang tertahan di Korea Selatan, pihak pemerintah tengah mencari cara untuk membayar biaya rumah sakit di Seoul. Biaya rumah sakit yang sangat besar, menjadi kendala untuk pemulangan.

“Kita sedang cari solusi mengenai biaya rumah sakit disana, salah satunya adalah menggandeng BUMD di Jawa Barat untuk menyalurkan bantuan melalui CSR dan penggalangan dana untuk membayar biaya rumah sakit dan kepulangannya,” kata Bambang.

Menurut Bambang Trenggono, sebelumnya JQR menerima laporan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil perihal Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar, tengah menjalani pengobatan di rumah sakit di Riyadh Arab Saudi dan Seoul Korea Selatan. Keduanya berharap bisa melanjutkan pengobatan di tanah air, namun tak bisa pulang.

Baca Juga  BPS : September 2024, Ekonomi Jabar Deflasi 0,21 Persen

“Warga Cianjur tertahan di Riyadh, Arab Saudi sedangkan yang dari Sukabumi tertahan di Seoul, Korea Selatan. keduanya memiliki masalah kesehatan ditambah kendala administrasi kependudukan dan tunggakan biaya rumah sakit,” ucapnya.

Tim JQR telah menghubungi pihak keluarga dan menggali informasi lengkap terkait kondisi dua warga Jabar tersebut.

Selanjutnya, jelas Bambang, tahap yang ditempuh JQR adalah melakukan kolaborasi lintas dinas.

“Setelah mendapat laporan kami menghubungi keluarganya untuk mendapatkan data, lalu berkordinasi dengan stakeholder membuka cara bagaimana agar kedua warga Jabar tersebut bisa kembali,” ujarnya.

Bambang menambahkan JQR telah melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), BP2MI Jabar, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dinas Sosial Jawa Barat juga Biro BUMD Jawa Barat, membahas skenario kepulangan serta penanganan kesehatan setelah mereka tiba di tanah air.

Baca Juga  Layanan Online Pemkot Bandung Kini Terintegrasi dengan Aplikasi Bandung Smart City 'Sadayana'

Dalam pertemuan itu, Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI Hadi Wahyuningrum menjelaskan, jika pihaknya telah menjemput warga Jabar tersebut di Bandara. Selanjutnya pihaknya akan mengassesmen terkait kondisi kesehatan untuk pengobatan lebih lanjut.

“PMI tengah menjalani SOP karantina selama seminggu, setelahnya akan kami assesmen kembali apakah akan diperiksa di RS Polri atau di RS sesuai domisili PMI,” tuturnya.

Hadi Wahyuningrum menuturkan pihaknya sangat menyambut baik kolaborasi yang dibangun JQR dengan dinas terkait. “ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi dalam hal perlindungan pekerja migran Indonesia,” pungkasnya.
(Afr/ Adi)